Liputan6.com, New York - Harga emas terus merangkak naik seiring semakin memanasnya konflik di Irak dan belum berakhirnya perseteruan di Ukraina. Selain itu, rencana penghentian stimulus di Amerika Serikat (AS) juga membuat harga emas secara perlahan merambat naik.
Seperti ditulis oleh Bloomberg, Selasa (17/6/2014), pada pukul 1.46 di Comex New York, AS, harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,1 persen menjadi US$ 1.275,30 per ounce. Pada perdagangan kemarin, harga emas sempat menyentuh level tertinggi pada US$ 1.285,10 per ounce.
Managing Director CPM Group Inc, New York, AS, Jeffrey Christian menjelaskan, konflik yang terjadi di beberapa belahan dunia yang menjadi basis produksi minyak mentah membuat para investor melakukan aksi beli emas.
Konflik di Irak yang mulai memanas dan juga konflik di Ukraina yang tak kunjung usai membuat harga minyak terus melambung. "Naiknya harga minyak tersebut juga diikuti dengan kenaikan harga emas sebagai instrumen save haven," jelasnya.
Kepala Investasi Logam Mulia Marex Spectron Group, David Govett menjelaskan, emas menjadi instrumen investasi jangka pendek sebagai instrumen penyimpanan bagi investor yang telah mendapatkan keuntungan di beberapa investasi lainnya. "Sementara konflik yang terjadi belum jelas ujungnya," katanya.
Jika dilihat secara jangka panjang, secara pelan namun pasti, harga emas terus merangkak naik di tahun ini setelah penurunan terbesar dalam 2013 kemarin.
Kenaikan harga emas di tahun ini juga terimbas dari sentimen akan kondisi perekonomian di Amerika. Sejak akhir tahun lalu, Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve) memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga acuan. Sinyal ini diberikan setelah melihat terjadi perbaikan ekonomi yang cukup signifikan di negara tersebut.
Selain akan menaikkan suku bunga, Bank Sentral Amerika juga akan menghentikan stimulus yang sejak beberapa tahun ini telah diberikan.
Langkah untuk menaikkan suku bunga acuan dan penghentian stimulus ini membuat investor pasar saham memindahkan sedikit investasinya ke dalam bentuk emas. (Gdn)
Konflik Irak Bikin Harga Emas Semakin Berkilau
Harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,1 persen menjadi US$ 1.275,30 per ounce.
diperbarui 17 Jun 2014, 07:43 WIBIlustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Reset Alogaritma Instagram, Optimalkan Konten Anda untuk Tren di 2025
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dituduh Terlibat Kudeta Sayap Kanan
Uang Beredar di Indonesia per Oktober 2024 Tembus Rp 9.078 Triliun
VIDEO: Ridwan Kamil Undang Prabowo Hadiri Kampanye Akbar Pilgub Jakarta
Cara Mengatasi Kebiasaan Anak Mengompol Di Malam Hari, Solusi Praktis yang Bisa Dicoba Orang Tua
Kenali Intoleransi Laktosa, Penyebab dan Alasan Dibalik Anak Sering Diare Setelah Mengkonsumsi Olahan Susu
Tips Menghindari Hoax: Panduan Lengkap Menyaring Informasi di Era Digital
Dukungan Anies Baswedan Jadi Durian Runtuh untuk Pramono-Rano di Pilkada Jakarta
Spesifikasi Realme GT 7 Pro dan Tanggal Rilisnya, Prosesor Canggih dan Fitur Kamera Baru
6 Potret Zahwa Nadhira Bareng Ayah dan Ibundanya, Ortu Sudah Cerai Tahun 2013
Tips Supaya Tidak Ngantuk: Panduan Lengkap Mengatasi Kantuk
Oppo Find X8 Pesaing iPhone 16, Intip Fitur, Teknologi, dan Harga Jualnya