Liputan6.com, Palembang Festival Sriwijaya 2014 yang diadakan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Karanganyar, Palembang, Sumatera Selatan resmi dibuka oleh Gubernur Sumatra Selatan H Alex Nurdin. Acara ini dihadiri oleh tamu pejabar nasional dan daerah. Beberapa di antara yang hadir adalah H. Ishak Mekki (Wakil Gubernur Sumatra Selatan), Drs. Hari Untoro Drajat (Staf Ahli Mentri Bidang Perlindungan Keanekaragaman Karya Kreatif, Kemenparekraf RI), H. Pahri Azhari (Bupati Musi Banyuasin), H. Mukti Sulaiman (Sekda Provinsi Sumatra Selatan), dan lain sebagainya.
Festival yang sukses diisi oleh berbagai atraksi bernuansa Kerajaan Sriwijaya, seni tari dan paameran kuliner khas ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Sumatera Selatan. Selain itu, Festival Sriwijaya 2014 juga diadakan untuk meningkatkan kualitas produk yang akan ditampilkan.
Hal tersebut dibuktikan langsung lewat ucapan Staf Ahli Menteri Bidang Perlindungan Keanekaragaman Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Harry Untoro Drajat, yang turur saat peresmian Festival Sriwijaya 2014.
Advertisement
Harry Untoro Drajat menilai, Sumsel merupakan daerah yang cukup dikenal, tidak hanya di Indonesia melainkan dunia. Latar belakang sejarah Kerajaan Sriwijaya membuat Sumsel kaya akan seni budaya.
"Kegiatan serupa perlu dilestarikan dari generasi ke generasi. Sudah selayaknya, jika mendapat sambutan yang besar dari seluruh lapisan masyarakat. Semangat untuk mengapreasiasi nilai inilah terwujud dalam festival ini," ujar Harry saat turut membuka kegiatan Festival, Senin malam (16/6/2014).
Menurutnya, industri pariwisata di Indonesia terus mengalami perkembangan dan menjadi salah satu penopang ekonomi bangsa. Pada kuartal pertama, pertumbuhan pariwisata lebih besar ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7%.
Dengan kondisi ini, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9 juta jiwa hingga akhir tahun. "Sedangkan untuk pergerakan wisatawan nasional dipatok 251 juta jiwa," timpalnya. Dengan festival ini, lanjutnya, diharap mampu mendorong target wisata nasional.
"Ini wajib digelar setiap tahunnya. Tujuannya, Sumsel bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia," ujarnya. (Ars/Liz)