Dirut Telkom Rampungkan Gelar Doktor

Di tengah kesibukan bekerja, Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Arief Yahya, berhasil menyelesaikan gelar Doktor.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 17 Jun 2014, 12:08 WIB
Dirut Telkom Arief Yahya (kiri) - ujian disertasi gelar Doktor

Liputan6.com, Bandung - Di tengah kesibukan bekerja, Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Arief Yahya, berhasil menyelesaikan studinya untuk meraih gelar Doktor di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Arief meraih gelar Doktor bidang Ilmu Ekonomi Kekhususan Manajemen Bisnis dari Universitas Padjadjaran dengan predikat Cumlaude. Disertasinya berjudul "Strategi Bersaing Pengembangan Industri Kreatif Digital di Indonesia Melalui Implementasi Creativity To Commerce Startup Model (C2C Startup Model)".

Dalam disertasinya, Arief menyampaikan temuan penelitiannya berupa metode Creativity To Commerce (C2C) Startup Model, yakni suatu model praktikal sistem inkubasi bisnis untuk meningkatkan kinerja bisnis industri kreatif digital Indonesia.

Data dari AT Kearney Global Service Location Index menunjukkan bahwa tahun 2011 Indonesia berada dalam peringkat-5 dalam hal potensi kinerja bisnis. 

Industri kreatif juga sudah mulai tumbuh dan berkembang di Indonesia, ditunjukkan oleh kontribusi industri kreatif terhadap PDB sebesar Rp 468 trilyun (7,29% dari total PDB 2010), serta ekspor Industri kreatif 2010: sekitar Rp115 trilyun (8,59% dari total ekspor dan tumbuh rata-rata 10,9% sejak tahun 2002).

"Industri kreatif yang saat ini sangat berkembang pesat adalah industri kreatif yang berbasis teknologi digital. Pelaku industri kreatif yang berbasis teknologi digital atau Digital Company (DiCo) ini, tidak dapat lepas dari kebutuhannya memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT)," papar Arief melalui keterangan tertulis.

Namun, fakta yang ditemukan dari hasil survey pendahuluan pada beberapa DiCo di beberapa kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa kinerja bisnis industri kreatif Indonesia masih belum baik. Karena itulah disertasi ini dibuat.

Metode C2C Startup Model yang ditawarkan Arief melalui disertasinya memperhatikan komponen utama dalam peningkatan Kinerja Bisnis yaitu Strategi Bersaing, Manajemen Inovasi, Kemitraan Bisnis, dan Keunikan Sumber Daya.

Uji coba C2C Startup Model ini telah diimplementasikan pada Business Inkubator Telkom Group, antara lain Bandung Digital Valley dan Jogja Digital Valley, serta di Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis dan Pusat Inkubasi Bisnis Kreatif Universitas Padjadjaran. Hasil uji coba menunjukkan bahwa model pengembangan startup ini dapat diimplementasi dan dievaluasi pada lingkungan bisnis kreatif digital yang kompetitif.

Sebagai gambaran, saat ini jumlah anggota Bandung Digital Valley sudah mencapai 1.500 sedangkan Jogja Digital Valley yang baru dibangun pada 2013 sudah mencapai sekitar 1.700 anggota. Pada tahun 2012 telah ada 18 tenant yang mengikuti program sedangkan pada 2013 telah ada 12 startup yang dibina. Pada tahun 2014, 10 DiCo sudah lolos tahap product validation dari target 22 DiCo.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya