Liputan6.com, Jakarta - Wacana proyek tol laut yang dikemukakan Calon Presiden (Capres) Joko Widodo dinilai tidak menjamin mampu menurunkan disparitas harga yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Wakil Ketua Umum INSA Asmari Herry mengatakan konsep tol laut sebenarnya sama dengan konsep dari proyek Pendulum Nusantara yang hanya menjadi bagian dari keseluruhan mata rantai dari sisi logistik.
Dengan adanya proyek ini, dinilai tidak serta merta akan menurunkan disparitas harga yang terjadi di Indonesia.
"Konsep tol laut tidak menyelesaikan masalah dalam hal menurunkan harga barang selama tidak dibenahi seluruh sistem supply change-nya, terutama akses dan sistem distribusi di daerah tujuan. Satu program itu tidak cukup. Harga itu tidak ditentukan oleh satu hal saja," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Rabu (18/6/2014).
Asmari menyatakan, konsep tol tersebut akan efektif menurunkan biaya logistik jika semua komponen dari mata rantai logistik dibenahi, mulai dari angkutan laut, pelabuhan, akses jalan, sistem distribusi dan moda angkutan yang dipakai.
"Kalau tidak ada infrastrukturnya, barang-barang itu akan nyangkut di pelabuhan. Itu tugas pemerintah," katanya.
Selain itu menurut Asmari, sebenarnya tidak perlu ada proyek tol laut. Pemerintah cukup menjalankan sistem logistik nasional (Sislognas) yang telah disusun secara konsisten.
"Tidak perlu bikin konsep baru. Itu (Sislognas) bagus. Kalau diimplementasikan secara disiplin, disparitas harga akan menurun karena didalamnya akan dibuat sentra-senta industri pada jalur di wilayah timur," tandas dia. (Dny/Nrm)
Pengusaha Sebut Tol Laut Sama dengan Pendulum Nusantara
Konsep tol laut sebenarnya sama dengan konsep dari proyek Pendulum Nusantara.
diperbarui 18 Jun 2014, 11:25 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Skala Krisis Judi Online di Indonesia, Penelitian Nasional Ungkap Dampak Mengerikan yang Perlu Diwaspadai!
Fasilitasi Industri dan Pencari Kerja, Menaker Yassierli Perbanyak Naker Fest
Kultus Kiamat Kanungu di Uganda, Bakar Hidup-hidup 500 Pengikutnya
Cara Menghisab Diri sebelum Dihisab di Hari Kiamat, Agar Selamat Kata Gus Baha
Berlliana Lovell Gandeng Ade Govinda Tuang Kisah Pribadi di Lagu Tuhan Pasti Tahu, Soal Cinta Tapi Beda
OKG Research Ramal Arus Masuk Bitcoin Sentuh USD 2,28 Triliun di 2025
PDIP Tegaskan Jateng Masih Kandang Banteng: Total 19 Kabupaten/Kota Menang
Ketum Kadin Anindya Bakrie Bicara UMP 2025: Produktivitas Pekerja Harus Naik
Bank Indonesia Pematangsiantar Gelar Capacity Building Media
Hadirkan Suasana Elegan, Osteria GIA Resmi Dibuka di Tribeca Park
DOID Kuasai Salah Satu Tambang Batu Bara Metalurgi Terbesar di Australia
TikTok Batasi Filter Kecantikan untuk Remaja, Apa Alasannya?