Sutiyoso: Jokowi-JK Bisa Nakhodai Indonesia ke Arah Baik

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, Jokowi akan bisa membawa Indonesia secara utuh. Sebab dia sudah berpengalaman.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 18 Jun 2014, 18:15 WIB
Ketua Umum PKPI Sutiyoso bersalaman dengan Joko Widodo (Liputan6.com/Andrian M Tunay).

Liputan6.com, Bengkulu - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Letjen TNI Purn Sutiyoso yakin, pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mampu menjadi nakhoda kapal besar bernama Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Bersama Jokowi-Jk kapal ini akan mengarungi samudra, menghindari karang terjal dan menembus badai. Karena mereka berpengalaman mengendalikan kapal kecil yang lebih kecil," ujar Sutiyoso dalam rapat kerja PKPI Provinsi Bengkulu, di Bengkulu, Rabu (18/6/2014).

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, Jokowi akan bisa membawa Indonesia secara utuh. Sebab dia sudah berpengalaman mengendalikan pemerintahan di Solo dan meningkat menjadi gubernur Jakarta.

"Instrumen kapal itu nyaris sama. Di daerah ada dinas dan suku dinas, dan di tingkat nasional ada departemen. Yang membedakan adalah Indonesia ini memiliki 250 juta rakyat dan sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia," lanjut Sutiyoso.

Mantan pangdam jaya dan lama berkarier di Korps Baret Merah Kopassus ini menegaskan, PKPI tidak mau mendukung calon presiden yang nantinya jika terpilih, justru meningkatkan resistensi negara. "Setiap hari di demo oleh rakyat di dalam negeri dan bermasalah dengan dunia internasional karena kasus pelanggaran hak asasi manusia."

Sutiyoso juga mengimbau agar prajurit TNI aktif tetap menjaga netralitas dan tidak berpihak demi stabilitas negara. Sedangkan bagi purnawirawan, ujar Sutiyoso, harus mengambil sikap dan tidak menjadi golput. "Golput itu bukan sikap warga negara yang baik. Gunakan hak pilih dengan memakai logika, pemikiran jernih, baik dan menetapkan hati untuk memilih yang terbaik untuk bangsa ini," jelas Sutiyoso. (Mvi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya