Liputan6.com, Jakarta - Kebocoran luar biasa anggaran negara seperti diungkapkan calon presiden Prabowo Subianto telah membuat heboh. Ucapan yang disampaikan Prabowo saat debat capres kedua itu tak hanya membuat para ahli ekonomi terusik, tapi juga Menko Perekonomian Chaerul Tanjung dan bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menanggapi hal ini, pendamping Prabowo yakni calon wakil presiden Hatta Rajasa pun angkat bicara. Mantan menko perekonomian itu mengatakan, yang dimaksud Prabowo kebocoran hingga Rp 1.000 triliun per tahun adalah potensi penerimaan negara yang hilang. Khususnya dari pengelolaan sumber daya alam.
Jadi paparan Prabowo, menurut Hatta, ada politisasi, sehingga banyak mengalami pembiasan makna oleh media, pengamat, maupun politisi.
"Bayangkan berapa triliun nilai tambah yang kita terima bila sumber daya alam tidak diekspor mentah ke luar. Itu yang dimaksud Pak Prabowo sebagai kebocoran," kata Hatta dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Hatta mengklaim sejak Januari 2014 dirinya berdiri di depan mengawal pemberlakuan UU Mineral dan Batubara (Minerba). "Undang-Undang ini menjadi akhir dari kebijakan ekspor mentah yang telah merugikan kita puluhan tahun," ujar dia.
Hatta, dalam rangkaian kampanye di area Menara Jam Gadang, Bukittinggi, Rabu 18 Juni kemarin menilai istilah kebocoran itu sudah keluar dari makna awal yang dimaksud Prabowo, dan sudah menjadi objek politisasi jelang Pemilu Presiden.
"Coba Anda pikir, ada satu-dua media yang terus membangun opini telah terjadi kebocoran Rp 1.000 triliun per tahun, sementara mereka tahu total APBN kita hanya Rp 1.800 triliun. Ini kan tidak logis," ungkap dia.
Hatta yakin ia dan Prabowo akan mampu membawa kemajuan bila terpilih 9 Juli nanti. Rahasianya, semua visi dan misi pasangan Prabowo-Hatta adalah nyata dan aplikatif.
"Tidak ada wacana, kami memiliki pengalaman. Pak Prabowo pengusaha sukses, saya 14 tahun di kementerian. Kita sudah punya peta yang jelas dan mana yang prioritas," tutup Hatta. (Sss)
Advertisement