Tigerair Mandala, Jatuh Bangun Hingga Dua Kali Terjungkal

Mandala Airlines yang pernah tutup pada 2011 kembali mengulang sejarah pahit itu dengan mengumumkan penghentian operasi mulai 1 Juli 2014.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 19 Jun 2014, 22:03 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Berbicara mengenai pahit manis bisnis penerbangan, PT Mandala Airlines yang mengusung brand Tigerair Mandala tampaknya sangat memahami kondisi tersebut.

Maklum saja, Mandala yang pernah terguling dan berhenti beroperasi pada 2011 kembali mengulang sejarah pahit itu dengan menghentikan penerbangannya terhitung 1 Juli mendatang.

Keputusan menutup operasi tahun ini diambil dewan direksi Mandala dengan mempertimbangkan sejumlah faktor mulai dari kondisi pasar dan peningkatan biaya operasional akibat depresiasi rupiah yang cukup tajam.

Sementara pada 13 Januari 2011, PT Mandala Airlines menghentikan operasi penerbangannya karena terlilit utang hingga Rp 2,4 triliun.

Sama seperti saat ini, pengumuman penghentian seluruh rute penerbangan juga telah diumumkan beberapa hari sebelumnya.

Keputusan tersebut terpaksa diambil setelah perusahaan menemukan serangkaian masalah finansial yang menuntutnya untuk segera melakukan restrukturisasi.

Kala itu, seluruh karyawan dan calon penumpang merasa sangat terkejut dengan keputusan yang diambil pihak perusahaan. Para calon penumpang yang telah membeli tiket meminta pengembalian dana pembelian tiket sesuai dengan hukum yang berlaku.

Malang nasib Tigerair Mandala saat itu, perusahaan tidak memiliki uang yang tersisa untuk melakukan ganti rugi. Sementara Lion Air dan Batavia Air mengaku bersedia menampung pengalihan penumpang dari Mandala Airlines.

Sempat vakum beberapa waktu setelah penghentian operasi penerbangan, PT Mandala Airlines akhirnya bernafas kembali setelah mendapatkan suntikan dana dari Saratoga Group. Perusahaan broker tersebut mengambil alih saham Tigerair Mandala sebesar 51 persen.

Maskapai Singapura, Tiger Airways juga ikut membeli 33 persen Tigerair Mandala dan sisa saham lain digenggam pada kreditor serta pemegang saham lama. Berkat pengalihan kepemilikan saham tersebut, Tigerair Mandala kembali beroperasi pada April 2011.

Saratoga Group merupakan perusahaan investasi yang didirikan dua pengusaha besar Indonesia, Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno. Begitulah akhirnya Tigerair Mandala kembali terbang dan melayani berbagai rute hingga ke luar nergeri.

Kini setelah tiga tahun bangkit dari kebangkrutan pertamanya, Mandala Airlines kembali terjungkal. Perusahaan maskapai penerbangan murah itu terpaksa harus mengumumkan penghentian operasinya karena biaya operasional yang terlalu tinggi.

Sebelum dinyatakan resmi berhenti beroperasi, Tigerair Mandala sebenarnya telah goyah sejak awal 2014. Perusahaan telah menutup setidaknya sembilan rute penerbangan.

Meski mengaku menyesal dan meminta maaf pada seluruh karyawan serta penumpang, dewan direksi tak bisa menghindari keputusan tersebut.

Akibat penutupan operasi ini, sebagian penumpang merasa telah ditipu karena maskapai menggelar promo besar-besaran tak lama sebelum pengumuman penutupan operasi digaungkam.

Bagi para penumpang yang telah terlanjur membeli tiket Tigerair Mandala untuk waktu penerbangan setelah 1 Juli 2014, perusahaan mengaku akan mengupayakan penggantian rugi atau pengalihan penerbangan.

Sejauh ini, Grup Tigerair menyatakan akan melakukan pengalihan penerbangan ke penerbangan yang dioperasikan Tigerair jika ada kursi yang tersedia. Selain itu, melalui pengembalian dana tiket yang dipesan untuk periode perjalanan atau setelah 1 Juli 2014. (Sis/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya