Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung Basrief Arief melapor ke Mabes Polri terkait beredarnya transkrip yang diduga pembicaraan antara dia dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut Basrief, transkrip itu merupakan fitnah yang ditujukan ke Kejaksaan Agung dan dia.
"Untuk berita ini, pertama saya nyatakan berita ini adalah tidak benar dan ini merupakan fitnah," kata Basrief dalam konferensi pers, di Kejagung Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Basrief membeberkan fitnah yang dituduhkan kepada Kejagung dan juga dirinya. Pertama, tentang surat tertanggal 14 Mei yang seolah-olah ditulis oleh Jokowi yang merujuk surat panggilan Kejaksaan 12 Mei dalam kasus Transjakarta.
Kedua, soal instruksi Jaksa Agung yang dipalsukan. Saat itu beredar surat yang seolah-olah dibuat dan telah dikeluarkan oleh Jaksa Agung yang memerintahkan penyidik menunda pemeriksaan terhadap Jokowi.
"Ketiga, ini surat dari berita online yang dilanjutkan surat yang disampaikan kemarin. Untuk (kasus) pertama dan kedua, dokumen sudah saya serahkan kepada Kapolri," jelas Basrief.
Sementara itu, untuk kasus yang ketiga Basrief juga memilih melapor pengaduan secara resmi kepada Polri. "Ketiga ini, berita online secara formal hari ini saya sampaikan laporan pengaduan saya kepada Kapolri tertanggal 19 Juni 2014, Nomor B108/A/L.1/06 2014 dengan harapan saya berita online yang disampaikan ini dapat diusut sesuai dengan ketentuan yang berlaku," terang Basrief.
Dia menegaskan, yang dilaporkan adalah salah satu media online, kemudian surat Faizal Assegaf progres 98 beserta transkrip yang dilampirkan. "Saya tidak laporkan menjurus kepada orang dulu. Tetapi, inikan delik, peristiwanya yang saya laporkan. Itu nanti Polri yang menindaklanjuti," ucap Basrief.
Basrief menjelaskan, media online itu merupakan media pertama yang telah memberitakan adanya transkrip pembicaraan antara diduga Basrief-Mega melalui telepon genggam. Media tersebut memberitakan sebelum Faizal melapor ke Kejaksaan Agung pada Rabu siang 18 Juni 2014.
"Ini fitnah dan ini menyangkut pidana pada diri saya. Dalam situasi dan kondisi politik seperti ini seharusnya dihadapi dengan baik dan tenang dalam rangka Pilpres 2014," tutup Basrief. (Sun)
Transkip pembicaraan...
Advertisement
Transkip Pembicaraan
Berikut transkrip pembicaraan antara diduga Megawati dengan diduga Basrief Arief melalui saluran telepon sebagaimana selebaran yang disebarkan Progres 98:
Diduga Basrief: terima kasih bu, arahannya sudah saya terima, langsung saya rapatkan dengan teman-teman.
Diduga Mega: itu anu, sampeyan jangan khawatir, soal media saya serahkan ke Pak Surya, nanti beliau yang berusaha meredam.
Diduga Basrief: makasih bu, eskalasi pemberitaan beberapa hari ini agak naik, tapi alhamdulillah trennya mulai menurun. Tim kami sudah menghadap Pak Jokowi, meminta yang bersangkutan agar tidak terlalu reaktif ke media massa.
Diduga Mega: syukurlah kalau begitu, intinya jangan sampai masalah ini (kasus TransJakarta) melemahkan kita, bisa blunder hadapi pilpres, tolong diberi kepastian, soal teknis bicarakan langsung dengan Pak Trimedya dan Mas Todung, aku percaya sama sampeyan.
Diduga Basrief: tadi sore kami sudah berkoordinasi, Insya Allah semua berjalan lancar, mohon dukungan dan doanya bu, saya akan berusaha maksimal, Pak Trimedya juga sudah menjamin data-datanya.
Diduga Mega: amin, semua ini ujian, semoga tidak berlarut-larut, apa sih yang nggak dipolitisir, apalagi situasi kini makin dinamis, tapi saya percaya sampeyan dan kawan-kawan bisa meyakinkan ke media, saya percaya bisa diatasi, jangan kasus ini Pak Jokowi jadi terseret dan membuat agenda kita semua berantakan.
Diduga Basrief: Insya Allah saya usahakan, sekali lagi terima kasih kepercayaan ibu kepada saya dan teman-teman, kita komit kok bu, untuk urusan ini (kasus Transjakarta) saya pasang badan.
Advertisement