Liputan6.com, Jakarta - Sebuah spanduk besar bertuliskan `God Save The King` dengan gambar Luis Suarez di dalamnya dikibarkan fans Uruguay di Arena Corinthians. Spanduk berkibar sebelum laga antara Uruguay kontra Inggris.
Uruguay harus memenangkan laga melawan Inggris untuk dapat terus berlaga di Piala Dunia. Sebab, pada laga perdana, Uruguay secara mengejutkan kalah dari Kosta Rika dengan skor 1-3.
Pada laga itu, Suarez tak dapat membantu negaranya. Sebab, striker yang bermain di klub Inggris, Liverpool, itu belum sembuh benar dari cedera di lutut kirinya. Cedera itu didapat Suarez saat membela Liverpool di laga terakhir Liga Premier Inggris.
Saat laga itu, Suarez hanya dapat menangis di bangku cadangan saat melihat negaranya dikalahkan Kosta Rika.
Harapan para fans itu terhadap Suarez untuk membantu Uruguay agar tak terlempar dari Piala Dunia Brasil pun terjawab. Suarez menjadi `Raja` di Arena Corinthians saat dua golnya dapat menumbangkan Inggris.
Gol pertama Suarez tercipta di menit 38. Saat itu, striker yang bermain di klub Inggris Liverpool itu mampu memanfaatkan umpan yang dikirim Edison Cavani dan menyundul bola ke gawang Inggris yang dikawal Joe Hart.
Advertisement
Inggris sebenarnya mampu menyamakan kedudukan di babak kedua melalui Wayne Rooney. Namun, Suarez kembali mencetak gol di menit 85. Gol itu pun menamatkan perlawanan Inggris. Uruguay menang 2-1. Suarez menjadi pemain terbaik dalam laga itu.
Suarez membuktikan dirinya sebagai salah satu pesepakbola terbaik saat ini. Tak hanya di tingkat negara, performanya bersama Liverpool musim lalu pun menanjak naik.
Pada musim lalu, Suarez menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris. 31 Gol dicetak pemain berusia 27 tahun itu dalam satu musim. Dia pun berjasa membawa Liverpool duduk sebagai runner up Liga Premier Inggris musim lalu.
1. Disanjung dan Dicaci
Disanjung dan Dicaci
Empat tahun silam, di ajang yang sama, Suarez sempat menjadi bahan pergunjingan. Aksinya saat Uruguay melawan Ghana dikecam seluruh dunia.
Saat itu Uruguay bertemu Ghana di babak perempatfinal Piala Dunia 2010. Hingga menit akhir, skor bertahan 1-1. Namun, Ghana berkesempatan menyingkirkan Uruguay saat Dominic Adiyah menyundul bola ke gawang Uruguay yang kosong.
Tiba-tiba Suarez menjadi `pahlawan` negaranya. Suarez menjadi kiper dadakan negaranya. Dia berhasil menghalau bola yang sudah 99 persen gol itu dengan tangannya. Bola pun gagal masuk.
Wasit asal Portugal, Olegario Benquerenca, langsung menunjuk titik penalti sebagai hukuman atas handball yang dilakukan Suarez. Dia juga langsung mengusir Suarez keluar lapangan.
Namun, sayangnya Ghana gagal memanfaatkan hukuman penalti itu. Asamoah Gyan yang dipercaya mengeksekusi penalti gagal memasukkan bola ke gawang. Tendangannya hanya menerpa tiang.
Pertandingan pun berakhir dengan kedudukan 1-1 hingga babak tambahan selesai. Laga pun harus dilanjutkan dengan adu penalti. Saat adu penalti, Ghana kembali sial. Dua pemain mereka gagal mengeksekusi penalti.
Uruguay pun akhirnya memenangi pertandingan dengan skor 4-2. Suarez cs pun saat itu berhak mendapatkan tiket semifinal Piala Dunia Afrika Selatan.
Tak hanya itu, di ajang Liga Premier Inggris pun Suarez sudah beberapa kali menerima hukuman. Hukuman pertama diterima saat dia terlibat kasus rasisme dengan bek Manchester United Patrick Evra. Suarez pun harus absen dalam delapan laga Liverpool.
Tak sampai di situ, Suarez juga sempat dihukum tak boleh membela Liverpool sebanyak sepuluh kali. Gara-garanya, dia menggigit lengan bek Chelsea Ivanovic. Suarez pun harus absen di enam laga pertama Liverpool di musim 2013/2014.
Meski absen di enam laga pertama, Suarez justru mampu menjadi top skor Liga Premier Inggris. Dia mencetak 31 gol dan 10 assist untuk Liverpool. Suarez pun terpilih sebagai pemain terbaik Liga Inggris musim lalu.
Advertisement