Prabowo Tantang Konglomerat untuk Bangun Industri RI

"Saya ingin adanya Indonesia incorporated. Kerja sama antara pemerintah dan pelaku ekonomi politisi di DPR, buruh, akademisi," ujar Prabowo.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jun 2014, 19:34 WIB
Prabowo. (Johan Tallo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Reporter: Taufiqurrohman, Pebrianto Eko Wicaksono, Septian Deny

Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto mengajak para pelaku usaha mulai dari konglomerat, wirausaha dan insinyur Indonesia untuk memimpin pembangunan manufaktur industri Indonesia. Meski demikian, pihaknya akan terus mendukung para pelaku usaha untuk mengembangkan ekonomi.

"Saya ingin tanya kepada wirausaha Indonesia, insinyur Indonesia, para konglomerat Indonesia. Saudara memimpin pembangunan manufaktur industri di sebuah negara. Pemerintah harus mendukung enterpreneurnya," ujar Prabowo, menjawab pertanyaan dalam acara Dialog Kadin Capres-Cawapres, Jumat (20/6/2014).

Ia mengatakan, bila mendapatkan mandat untuk menjadi presiden Indonesia akan mendukung inisiatif para pelaku usaha untuk membangun industri manufaktur. Hal itu seperti yang diharapkan pelaku usaha. Ia menceritakan, ketika bertemu dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie di era tahun 90, dirinya telah melihat sebuah maket mobil buatan Indonesia.

Prabowo pun menginginkan suatu saat Indonesia dapat membuat mobil. Oleh karena itu, ia menginginkan Indonesia menjadi incorporated (terbuka) antara pemerintah, politikus, dan pengusaha serta akademisi.

"Saya ingin adanya Indonesia incorporated. Kerja sama antara pemerintah dan pelaku ekonomi mulai pengusaha, politisi di DPR, pemimpin buruh, akademisi, dan kita harus kerja erat menjadi Indonesia incorporated beri tahu apa yang dibutuhkan," kata Prabowo.

Ia menegaskan, bila pengusaha tidak maju membangun industri maka pemerintah akan mengambil alih. "Kalau Anda tidak maju-maju pemerintah akan ambil alih," ujar Prabowo. (Pew/Dny/Ahm/Gdn)


Sektor Kelautan kehilangan Pendapatan Rp 100 Triliun, Ini yang akan Dilakukan Prabowo

(Liputan6 TV)


Sektor Kelautan kehilangan Pendapatan Rp 100  Triliun, Ini yang akan Dilakukan Prabowo

Dalam dialog calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Prabowo Subianto, Capres dari Koalisi Merah Putih mengatakan bahwa Indonesia kehilangan pendapatan yang cukup tinggi dari sektor kelautan.

"Data dari tim pakar saya menyebutkan bahwa dari sektor kelautan saja, kita kehilangan Rp 100 triliun setiap tahunnya," jelasnya di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Menurut Prabowo, Indonesia seharusnya tidak boleh lagi kehilangan pendapatan seperti itu. Oleh sebab itu ia mempunyai misi bahwa pemerintah harus secara aktif mendukung sektor kelautan yang selama ini sepertinya tidak diperhatikan.

"Maka pemerintah harus pro aktif dengan memberikan fasilitas, insentif dan juga tax holiday kepada para pengusaha," tuturnya. berbagai fasilitas dan insentif tersebut akan diberikan kepada industri kelautan dari hulu sampai hilir.

Selain itu, untuk melindungi kekayaan laut Indonesia dari pencurian, ia akan memperkuat pengamanan laut. "Coast guard diperkuat dan angkatan laut diperkuat," tuturnya.

Hatta Rajasa, cawapres dari dari Koalisi Merah Putih menambahkan, Indonesia seharusnya bisa menjadi negara maritim yang kuat tetapi karena sistem transportasi yang tidak kuat maka tidak efisien.

"kami targetkan memperbaiki sistem transportasi yang handal dari saat ini yang memakan porsi sebesar 14 persen terhadap biaya produksi menjadi 10 persen terhadap biaya produksi," katanya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya