Dipo Alam: Tak Ada Aliran Dana dari Istana untuk Obor Rakyat

Setiyardi juga mengaku tidak ada pandangan, penugasan, atau arahan dari Velix Wanggai selaku atasannya dalam penerbitan Obor Rakyat.

oleh Rinaldo diperbarui 21 Jun 2014, 00:21 WIB
Sekretaris Kabinet Dipo Alam (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengaku telah memanggil Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda Velix Wanggai dan asistennya Setiyardi Budiyono terkait dengan penerbitan Tabloid Obor Rakyat. Tabloid itu sebelumnya dituding melakukan kampanye hitam terhadap pasangan capres cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Menurut Seskab, dalam pertemuan yang dilakukan sebelum ia mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Fiji, Selasa 17 Juni lalu, Setiyardi sudah menegaskan bahwa keterlibatannya dalam penerbitan Obor Rakyat merupakan inisiatif pribadi dan menjadi tanggung jawab pribadinya.

"Tidak ada penugasan kepada Velix Wanggai dan Setiyardi untuk melakukan itu, juga tidak ada pendanaan yang mengalir dari Istana terkait terbitnya tabloid tersebut," tegas Dipo Alam di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 20 Juni 2014.

Dipo mengatakan, saat bertemu dirinya, Setiyardi juga mengaku tidak ada pandangan, penugasan, atau arahan dari Velix Wanggai selaku atasannya dalam penerbitan Obor Rakyat.

"Itu murni inisiatif Setiyardi sendiri, dia juga mengaku tidak melapor kepada Velix selaku atasannya," katanya seperti dikutip dari laman setkab.go.id.

Mengenai kemungkinan dilakukan tindakan terhadap Setiyardi selaku Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda, Dipo mengatakan karena saat ini kasus tersebut sudah memasuki ranah hukum, ia mengambil posisi untuk memegang asas praduga tidak bersalah.

"Saya menghormati proses hukum. Sebelum ada keputusan yang jelas, saya pegang asas praduga tidak bersalah," kata Seskab seraya mengingatkan sejauh ini belum ada status hukum yang jelas yang diberikan pihak Kepolisian kepada Setiyardi.

Untuk itu, Dipo Alam meminta kepada Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda Velix Wanggai dan jajarannya untuk bekerja sebagaimana biasa.

Pandangan Pribadi

Sebelumnya, Velix Wanggai dalam siaran persnya, Kamis 19 Juni lalu mengatakan, walaupun menjadi staf di kantor Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, apa yang dilakukan Setiyardi adalah pandangan dan sikap pribadi.

"Dengan demikian, setiap langkah serta substansi yang termuat di dalam Tabloid Obor Rakyat hanya mewakili pandangan pribadi Setiyardi dan bukan pandangan Istana," tegas Velix.

Namun Velix menegaskan, Setiyardi telah menyatakan siap bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dalam penerbitan Obor Rakyat itu. Bentuk pertanggungjawaban itu, kata Velix, dapat diklarifikasi di lembaga penegak hukum, lembaga pengawas pemilu, maupun lembaga pengawas pers.

Ditegaskan Velix, secara pribadi ia memiliki posisi dasar netral dalam prosesi Pilpres 2014 karena statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Namun, sebagai Staf Khusus Presiden, Velix menegaskan ia tidak bisa mengontrol pikiran yang hidup dan pilihan hati dari masing-masing individu, termasuk kepada Setiyardi yang konsen dan prihatin dengan prosesi Pilpres 2014.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya