150 Juta Rakyat RI Konsumsi Makanan Impor

Pemerintah dengan segala kebijakan dan berbagai programnya hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan 100 juta jiwa.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 21 Jun 2014, 19:14 WIB
Sagu merupakan pangan lokal bangsa Indonesia yang memiliki potensi besar dan nilai ekonomi tinggi jika dikembangkan dengan tepat.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi V DPR Fary Djemi Francis mengatakan, berbagai kebijakan yang digalakkan pemerintah hingga saat ini masih belum berhasil mengatasi masalah ketersediaan pangan di Tanah Air. Itu karena sebagian besar pasokan pangan di Indonesia masih bergantung pada impor.

Menurut Fary, pemerintah dengan segala kebijakan dan berbagai programnya hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan 100 juta jiwa rakyat Indonesia.

"Kita kan tahu sekarang jumlah penduduk Indonesia sudah 250 juta lebih. Artinya 150 juta lainnya masih tergantung pada impor," terangnya dalam acara Bedah Visi Misi Capres 2014 Bidang Ekonomi Pertanian di Jakarta, Sabtu (21/6/2016).

Menurutnya, ketergantungan impor pangan Indonesia telah melebar ke berbagai komoditas. Padahal mengutip apa yang dikatakan Soekarno, menurutnya hidup mati rakyat Indonesia tergantung pada pangan.

"Sekarang ini semua kita impor, beras, gandum, jagung, sapi, sampai garam pun kita harus impor," tukasnya.

Lebih dari itu, dia juga menyayangkan, sebagai negara maritim ternyata pemerintah masih perlu mengimpor ikan. Selebihnya, dia berharap pemerintah yang baru dapat mengatasi ketergantungan impor pangan Indonesia yang terus meningkat tersebut. (Sis/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya