Wasit dan Hakim Servis pun Berbatik

"Sesuai dengan tema turnamen Spirit of The Nation, kami ingin menjadi negara yang dikenal dengan batiknya."

oleh Bogi Triyadi diperbarui 21 Jun 2014, 23:32 WIB
Wasit di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 (badmintonindonesia.org)

Liputan6.com, Jakarta: Ada yang berbeda dari penyelenggaraan turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 di Istora Senayan, Jakarta. Seperti yang terlihat pada laga semifinal, Sabtu (21/6/2014), di mana para wasit dan hakim servis mengenakan seragam batik saat bertugas.

"Tahun ini kami mencari sesuatu yang baru karena merupakan tahun pertama dengan sponsor baru. Kami tak ingin hanya ada euforia dari nuansa warna Merah berubah jadi Biru, tetapi ingin ada yang lain," tutur Wakil Manajer Turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 Mimi Irawan.

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang menganggap seragam batik untuk wasit serta hakim servis ini menambah nilai plus dari turnamen berhadiah total US$ 750 ribuini. Panitia pelaksana menyiapkan dua jenis batik yang akan digunakan tujuh wasit/hakim servis internasional dan enam wasit/hakim servis nasional. Batik berwarna merah digunakan di semifinal, sementara batik berwarna biru untuk final.

"Sesuai dengan tema turnamen Spirit of The Nation, kami ingin menjadi negara yang dikenal dengan batiknya. Minimal, kalau prestasi belum sesuai yang diharapkan, paling tidak kami dikenal sebagai penyelenggara turnamen terbaik di dunia," pungkas Mimi.

Foto dok. Liputan6.com


Tak berhenti sampai di sini, Indonesia akan terus mencari inovasi-inovasi baru di penyelenggaraan tahun berikutnya. Bukan cuma di ajang Indonesia Open, tapi juga BWF World Championships yang akan berlangsung 9-16 Agustus 2015 di Jakarta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya