Liputan6.com, Jakarta - Program produksi massal mobil buatan dalam negeri atau mobil nasional tampaknya masih jauh dari kenyataan. Pasalnya, untuk mengembangkan program tersebut, Indonesia harus memiliki banyak produsen pendukung otomotif di dalam negeri sehingga semua komponen yang diperlukan tidak perlu impor.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Infrastruktur, Rachmat Gobel mengatakan, belum lengkapnya industri pendukung otomotif atau industri komponen otomotif di dalam negeri menjadi penghambat utama pengembangan program mobil nasional.
Menurutnya, tidak mungkin jika jika produsen mobil dalam negeri mengembangkan mobil nasional tetapi komponennya masih harus bergantung pada impor.
"Itu masih jauh. Membuat mobil nasional harus bangun pabrik komponennya juga. Kalau sekarang, komponen impor lebih murah dari pada bikin di dalam negeri. Sementara kami perlu komponen itu," ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Minggu (22/6/2014).
Menurutnya, program pengembangan mobil nasional akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan mendatang, yaitu bagaimana pemerintah mampu mendorong pertumbuhan investasi pendukung otomotif di dalam negeri sehingga mampu memenuhi kebutuhan program mobil nasional.
Dia juga menyatakan, pemerintah mendatang harus mampu membenahi aturan-aturan yang selama ini dianggap kalangan pengusaha masih tumpang tindih sehingga menghambat masuknya investasi dan berakibat pada rendahnya daya saing produk.
"Misalnya, kami mau membangun transfer teknologi yang memiliki nilai tambah, tetapi sampai sekarang peraturan tidak berubah sehingga impor itu lebih murah jika dibandingkan dibuat di dalam negeri. Pekerjaan rumahnya sekarang tinggal bagaimana mengimplementasikan supaya bisa terealisasi," tandas dia. (Dny/Gdn)
Proyek Mobil Nasional Jadi PR Pemerintah Mendatang
Tidak mungkin jika produsen mobil dalam negeri mengembangkan mobil nasional tetapi komponennya masih harus bergantung pada impor.
diperbarui 22 Jun 2014, 11:36 WIBProduksi mobil akan tumbuh sebesar 25 juta unit pada 2021 dengan angka penjualan mencapai 100 juta unit pada 2018.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Diet 30/30/30: Tren Baru untuk Turunkan Berat Badan dengan Cepat dan Sehat
Sah! Anindya Bakrie Jadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029
KPU Jakarta Ungkap Kepulauan Seribu Jadi Partisipasi Pemilih Tertinggi di Pilkada 2024
Bareng Pelita Jaya, Intip Momen Perayaan Ultah Mainaka Bakrie yang Penuh Keseruan
Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Borong 150 Unit Aletra L8 EV di GJAW 2024
Lagi, KAI Commuter Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual di KRL
Dzikir Boleh di Mana Saja, Asal Jangan Tempat Ini Kata Buya Yahya
6 Potret Kejadian Apes Menimpa Hewan Ini Lucu tapi Bikin Kasihan
Bunda Corla Marah di Gift Ayam Mukanya Ketutup, Bikin Ngakak Warganet
Mengapa Hari Aids Diperingati Setiap Tanggal 1 Desember? Begini Sejarahnya
Hari AIDS Sedunia 2024, Kenali Bedanya HIV dan AIDS serta Cara Penularannya
Profil Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Disorot Terkait Larangan Ojol Pakai Pertalite