Jaga Kekayaan Laut, Jokowi Maksimalkan Pesawat Tanpa Awak

Menurut Jokowi, minimnya alutsista yang dimiliki Indonesia membuat sumber daya alamnya hilang.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Jun 2014, 20:30 WIB
Jokowi. (Johan Tallo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Debat 2 capres kembali digelar KPU di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kali ini, debat bertemakan Politik Internasional dan Ketahanan Nasional dengan moderator Hikmahanto Juwana.

Dalam ketahanan nasional, capres Joko Widodo menyatakan akan mengutamakan alat utama sistem senjata (alutsista) berupa drone atau pesawat tanpa awak. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan untuk memantau kejahatan yang dilakukan di sejumlah laut Indonesia.

"Dengan drone itu, kita bisa melihat di mana ada kekayaan maritim kita diambil oleh kapal-kapal yang masuk ke perairan kita," kata Jokowi dalam debat capres, Minggu (22/6/2014) malam.

Menurut pria yang akrab disapa Jokowi, kekayaan laut Indonesia sangat besar sekali. Bahkan berdasarkan data yang ia ketahui, ada triliunan kekayaaan sumber alam yang dicuri oleh pihak asing.

"Kalau boleh disampaikan dari data, ada Rp 300 trilun karena illegal fishing hilang," ucap dia.

Dengan memiliki drone, kata dia, kerugian negara terkait sumber daya alam akan diminimalisir. Karena drone tersebut dapat mengejar jika ada illegal fishing ataupun illegal logging.

"Drone selain untuk alutsista kita, bukan hanya pertahanan tapi juga ketahanan ekonomi kita. Tentu harus ditegaskan dalam batas-batas laut kita seperti apa," imbuh Jokowi.

Jokowi juga menjelaskan, nantinya drone itu akan berada pada 3 kawasan. Yaitu Sulawesi, Kalimantan, dan Jakarta. Karena tanpa itu, pencurian laut akan sulit terdeteksi.

"Kalau kita lihat di titik mana, koordinat mana pencurian itu, kita akan langsung turunkan tentara kita," tegasnya.

"Saya kira cara inilah yang lebih efisien dan alat itu juga tidak mahal-mahal amat," tukas Jokowi. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya