Jokowi: Tentara Bakal Ditambah Jika Ekonomi Tumbuh di Atas 7%

"Dengan pertumbuhan ekonomi itu, kita akan punya nggaran lebih besar untuk menambah personel."

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Jun 2014, 22:00 WIB
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Liputan6.com, Jakarta Rangkaian debat capres kembali digelar KPU di Hotel Holiday Inn, Jakarta. Dalam debat jilid III yang dipandu Hikmahanto Juwana ini, Prabowo Subianto dan Joko Widodo saling bertanya terkait tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional.

Capres Prabowo menanyakan langkah Jokowi untuk menutup kekurangan jumlah angkatan perang RI yang dinilainya masih jauh dari yang diharapkan. Saat ini, papar Prabowo, ada 300 kabupaten yang kosong dari pertahanan lantaran minimnya jumlah personel tersebut.

"Kalau ekonomi tumbuh di atas 7 persen, kami yakin dalam waktu 4-5 tahun bisa mencapai 3 kali lipat. Kekuatan kita ada yang bisa ditambahkan, baik mengenai jumlah prajurit yang kosong maupun untuk perawatan alat pertahanan kita," jawab Jokowi dalam debat capres, Minggu (22/6/2014).

Jokowi menambahkan anggaran pertahanan saat ini berjumlah Rp 80 triliun. Untuk menambah anggaran hingga mencapai Rp 200 triliun, Jokowi menegaskan perlu pertumbuhan ekonomi 7 persen.

"Dengan pertumbuhan ekonomi itu, kita akan punya anggaran lebih besar. Dengan begitu, bisa menambah prajurit kita, juga bisa menambah alustsista kita, menambah alat pertahanan kita. Sehingga semuanya, yang berada di wilayah kita betul dikuasai dengan baik," jelas Jokowi.
 
Dengan peralatan yang cukup dan personel yang banyak, lanjut Jokowi, baru Indonesia akan berani menyampaikan bahwa RI menjadi bangsa yang berani dan berwibawa serta dihormati negara lain. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya