Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur berharap, pelaksanaan pemilu presiden berjalan dengan tertib, lancar dan aman. Serta tingkat partisipasi masyarakat yang menggunakan hak suaranya semakin tinggi, dibanding pelaksanaan pilpres sebelumnya.
"Kita ingin pilpres ini sukses, dan tentunya jumlah WNI yang ikut pilpres untuk menggunakan hak suaranya ikut meningkat," kata Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono, disela-sela nonton bareng debat capres di halaman Gedung KBRI Kuala Lumpur, Minggu malam 23 Juni 2014.
Advertisement
Menurut dia, tingkat partisipasi WNI saat pemilu di luar negeri seperti juga di Malaysia tidak seperti di dalam negeri. Namun demikian, lanjut dia, pada tahun 2014 ini diupayakan tercapai minimal 25 persen suara dari daftar pemilih tetap.
Dengan begitu, hasilnya nanti akan lebih baik dibanding pemilihan sebelumnya yang hanya 11,5 persen.
"Target optimisnya sekitar 40 persen, tapi jika mencapai 25 persen itu sudah cukup baik," tegasnya.
Dalam pelaksanaan pilpres 2014 ini, jumlah surat suara yang dikirim melalui pos dan dropbox lebih banyak dibandingkan penyediaan TPS sejumlah wilayah.
Dijelaskannya, pengiriman surat suara melalui pos jumlahnya mencapai 250 ribu. Ssedangkan melalui dropbox sekitar 47 ribu surat suara, sisanya DPT itu menggunakan hak suaranya dengan mendatangi TPS yang telah disiapkan yaitu di KBRI Kuala Lumpur dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.
Menurut data DPT 2013 di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur, tercatat jumlahnya sekitar 432 ribu jiwa. Sitambah dengan yang mendaftar pada saat pemilu, tidak tertutup kemungkinan untuk berubah.
Tapi, ungkap dia, jumlah DPT di Malaysia itu tidak seperti yang ada di dalam negeri. Karena jumlahnya bisa berubah, mengingat kebanyakan WNI di Malaysia adalah para pekerja. Jadi bila habis masa kerja ataupun tidak diperpanjang kontraknya, maka mereka akan pulang ke Tanah Air.
Semisal saat ini, tambahnya, banyak WNI/TKI yang pulang ke Indonesia menjalani bulan suci Ramadan dan berhari Raya Idul Fitri di kampung halaman.
Sementara itu, pihak PPLN Kuala Lumpur juga sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah wilayah yang dijangka terdapat banyak WNI. Termasuk ke ladang-ladang yang lokasinya jauh di luar kota.
Untuk itu, paparnya, strategi pelaksanaan pilpres lebih diperkuat melalui pos dan dropbox. Agar mampu menjangkau pemilih berada jauh, sehingga tidak merepotkan mereka datang ke TPS-TPS.
"Berkaca pada hasil pemilu legislatif di TPS hasilnya rendah, maka kini strateginya diubah lebih banyak melalui pos dan dropbox," tukas Hermono. (Ant)