Antisipasi BBM Langka di Papua, Pertamina Bentuk Satgas

Pertamina pun berharap masyarakat setempat tidak perlu khawatir akan kelangkaan minyak tanah dan BBM di Papua.

oleh Katharina Janur diperbarui 23 Jun 2014, 15:41 WIB
Konsumsi BBM di wilayah Nusa Tenggara Timur rata-rata tumbuh 10% sampai 11 % per tahun.

Liputan6.com, Jayapura - PT Pertamina Region VIII Maluku-Papua membentuk tim satuan tugas untuk mengantisipasi kelangkaan minyak tanah dan bahan bakar minyak (BBM) menjelang bulan Ramadan di Papua.

General Manajer PT Pertamina setempat, Muhammad Irfan menuturkan memasuki bulan puasa, pihaknya menambah pasokan BBM dan minyak tanah. Penambahan itu dilakukan pada H-10 dan H+10.

"Peningkatan pembelian BBM dan minyak tanah menjelang Ramadan dan Idul Fitri juga mengalami peningkatan 10-30 persen. Kemudian menjelang H-1 justru peningkatan pembelian mencapai 50%," jelas dia, Senin (23/6/2014).

Pertamina pun berharap masyarakat  setempat tidak perlu khawatir akan kelangkaan  minyak tanah dan BBM di Papua.

Saat ini ketersediaan BBM dan minyak tanah bisa mencukupi 15 hari dan situasi tersebut diklaim Pertamina berjalan normal.

Salah seorang warga Kota Jayapura, Halima mengatakan ketersediaan minyak tanah untuk daerah Hamadi dan Polimak sudah sulit ditemui.

Dia mengklaim stok minyak tanah menjelang bulan suci Ramadan biasanya memang agak langka.

"Biasanya dalam satu bulan, para agen minyak tanah bisa menjual 1-2 kali. Tapi ini sudah hampir dua bulan, minyak tanah belum jua datang. Kami terpaksa membeli harga eceran di tengkulak dengan harga per liter Rp 5.000-10.000. Padahal harga eceran pada agen minyak tanah per liter hanya Rp 3.500-4000. Jelas ini merugikan kami, tapi mau bagaimana lagi karena kita butuh minyak tanah untuk setiap harinya," katanya.(Katharina Janur/Nrm)


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya