Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 2 Joko Widodo menegaskan, dirinya tidak membangun koalisi yang didasari bagi-bagi kursi. Melainkan, koalisi dan kerja sama yang ramping. Hal ini menanggapi pernyataan sejumlah pihak yang mengatakan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah membentuk kursi menteri.
"Sudah saya tegaskan dari dahulu, kami ini bekerja keras untuk rakyat, murni untuk rakyat. Koalisi kita ini koalisi rakyat, bukan koalisi elite," ujar pia yang akrab disapa Jokowi itu dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/6/2014).
"Semua partai, relawan atau publik figur yang mendukung kami ini murni karena peduli akan kondisi bangsa Indonesia, bukan karena diiming-imingi kursi menteri. Semua yang kami lakukan selama ini itu ya hanya untuk rakyat, bukan untuk kepentingan sendiri," tandas Jokowi.
Maka itu, Jokowi menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar adanya. "Jadi kalau ada yang bilang mereka mendukung karena sudah dijanjikan kursi menteri itu nggak benar," ujar gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.
Hal serupa juga disampaikan Juru Bicara Jokowi-JK, Anies Baswedan. Ia mengatakan, Jokowi-JK selalu mengutamakan kepentingan rakyat. "Visi dan misi Pak Jokowi dan Pak JK itu berisikan upaya mereka dalam menyejahterakan rakyat."
"Semua yang beliau lakukan itu hanya untuk rakyat, bukan untuk kepentingan dirinya atau kepentingan elite partai," sambung Anies menegaskan.
Hal ini, kata Anies, menjadi penting karena dengan begitu Jokowi-JK dapat menarik banyak partisipasi dari para relawan. "Mereka yang mendukung Pak Jokowi ini tidak dibayar sehingga tidak ada beban ketika mendukung beliau. Berbeda dengan mereka yang mendukung karena dibayar dan diimingi janji," pungkas Anies. (Mut)
Energi & Tambang