Jokowi: Jangan Buat Rencana di Awang-awang

"Saya itu orang lapangan. Ngerti betul," kata Jokowi.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 23 Jun 2014, 18:52 WIB
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Liputan6.com, Pontianak - Melanjutkan kampanye di Pontianak, Kalimantan Barat usai Debat Capres Jilid III, calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo berjanji kepada warga transmigrasi di Kecamatam Rasau Jaya untuk menyelesaikan masalah pertanian di Kota Terpadu Mandiri (KTM) tersebut. Itu dilakukan bila dirinya terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

"Di Kabupaten Kubu Raya ini lahannya luas. Tapi menurut saya, ada permasalahan di lapangan. Pertama soal pupuk yang sulit didapatkan. Itu problem ke depan yang harus diselesaikan," ujarnya di hadapan ratusan warga transmigrasi di lapangan Terminal Digdoyo, Pontianak, Senin (23/6/2014).

Tak hanya itu, masalah kedua yang tengah dihadapi warga Rasau Jaya, menurut pria yang karib disapa Jokowi itu juga mengenai harga pupuk yang mahal. Terutama pupuk kimia atau pestisida.

Masalah-masalah itu, diakui Jokowi diketahuinya karena dirinya telah berpengalaman sebagai kepala daerah. Terutama karena ia menerapkan sistem blusukan atau turun ke lapangan untuk mendeteksi permasalahan masyarakat.

"Saya itu orang lapangan. Ngerti betul. Jangan buat rencana di awang-awang, di langit-langit. Kejauhan kita urus itu. Perlu adanya pengecekan lapangan tiap saat. Harus mau mendengar suaranya rakyat. Melihat sendiri keadaannya rakyat. Itu gunanya blusukan. Jangan dipikir hanya main-main," jelas Jokowi.

Sejak tahun 1960-an, Rasau Jaya dikenal sebagai salah satu basis penempatan transmigran dari Pulau Jawa. Salah satu kecamatan di Kubu Raya ini juga menjadi tulang punggung transportasi air antarwilayah karena keberadaan pelabuhan airnya. (Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya