Survei: Pengemudi Masih Abaikan Aspek Keselamatan

Jajak pendapat juga menemukan hanya 36 persen dari responden yang menggunakan perangkat handsfree untuk melakukan dan menerima telefon.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 25 Jun 2014, 15:30 WIB
Jajak pendapat juga menemukan hanya 36 persen dari responden yang menggunakan perangkat handsfree untuk melakukan dan menerima telefon.

Liputan6.com, California - Kampanye safety riding terus digerakkan untuk meningkatkan kesadaran para pengendara berperilaku aman di jalan. Namun, sebuah studi yang dilakukan Harris menunjukkan kalau tren perilaku yang membahayakan saat berkendara masih dilakukan mayoritas pengendara dan cenderung mengabaikan aspek keselamatan.

Dilansir dari Inautonews, Selasa (24/6/2014), berdasarkan data dari survei yang dilakukan di Amerika Serikat (AS), sebanyak 94 persen responden mengetahui bahaya mengonsumsi lebih dari tiga gelas minuman beralkohol sebelum berkendara. Adapula responden yang beranggapan kalau menenggak satu atau dua gelas minuman beralkohol sebelum mengemudi membuka potensi terjadinya kecelakaan.

"Sebagian besar orang Amerika mengatakan, mengemudi setelah mengonsumsi minuman beralkohol berbahaya. Sebanyak 37 persen dari responden mengatakan masih menyetir untuk jarak dekat setelah meminum tiga gelas minuman beralkohol," kata jajak pendapat itu.

Tak hanya mengonsumsi minuman beralkohol, jajak pendapat juga menemukan kebiasaan yang membahayakan lain yang kerap dilakukan saat menyetir. Disebutkan sebanyak 75 persen responden mengakui pernah menggunakan ponsel saat mengemudi, bahkan 21 persen lainnya sering melakukan aktivitas itu saat mengemudi.

Sementara itu, sebanyak 94 persen responden mengakui mempertimbangkan untuk membuka pesan teks saat berkendara. Jajak pendapat juga menemukan hanya 36 persen dari responden yang menggunakan perangkat handsfree untuk melakukan dan menerima panggilan telepon saat di mobil. (Gst/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya