Liputan6.com, Beijing - Beijing Enterprise Water Group, perusahaan sistem pengelolaan air terbesar di China kini terus berusaha mengepakkan sayap bisnisnya ke berbagai negara di dunia.
Tahun ini, perusahaan tersebut juga berencana menanamkan investasi senilai 200 juta yuan atau setara Rp 385,26 miliar untuk membangun proyek penyediaan air di Medan (water-supply project) .
Advertisement
Mengutip laman Bloomberg, Senin (24/6/2014), setiap harinya, perusahaan tersebut memperluas kapasitas pengolahan airnya hingga 3 juta metrik ton per hari. Jumlah tersebut belum termasuk akuisisi dan kemungkinan investasi asing di Inggris, Prancis, dan Jerman.
Perluasan bisnis ke luar negeri memang perlu dicapai megingat perusahaan China ini menargetkan peningkatan pendapatan perusahaan hingga 50 persen. Peningkatan itu diharapkan berasal dari bisnis yang berbasis pada sistem pengelolaan air.
Tahun ini, Beijing Enterprise Water Group berencana untuk mengembangkan proyek pembangunan sistem penyediaan air di Indonesia, Malaysia dan Portugal.
Perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini juga menunjukkan ketertarikannya pada sejumlah pasar asing lain seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Singapura. Tahun ini, sejumlah cabang juga dibuka di Singapura sebagai bentuk investasi di luar China yang diprediksi mencapai US$ 1,6 miliar.
Pada April, perusahaan tersebut mengumumkan akan segera membangun proyek penyediaan air senilai 200 juta yuan atau setara Rp 385,26 miliar di Medan.
"Dengan sejumlah kebijakan bisnis baru, kami akan terus melakukan akuisisi. Sejumlah target akusisi diharapkan dapat mengembalikan return sekitar 10 persen," ujar COO Beijing Enterprise Water Group, Zhou Min. (Sis/Nrm)