Jelang Ramadan, Polisi Tangkap Ratusan Preman & Sita Airsoft Gun

Operasi cipta kondisi terus diadakan kepolisian polres pelabuhan untuk mengantisipasi kejahatan di bulan suci.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 25 Jun 2014, 05:28 WIB
Dua anggota teroris dengan tangan terikat dan muka ditutup digiring polisi berpakaian preman setelah menjalani pemeriksaan di Polda Aceh, Banda Aceh.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang bulan Ramadan yang berbarengan dengan masa Pilpres 2014, Polres Pelabuhan Tanjung Priok menyita ratusan minuman keras ilegal. Polisi juga mengamankan ratusan preman dan senjata tajam serta airsoft gun yang mereka gunakan.

"Dari 13 Juni sampai dengan 23 Juni 2013 melakukan operasi cipta kondisi dengan sasaran operasi pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, judi,miras, petasan, senjata api, senjata tajam dan penyalahgunaan narkotika," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adhisaputra di  Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Dari operasi tersebut, pihaknya mengamankan 158 orang. Dari hasil pemeriksaan, 21 di antaranya ditahan karena terbukti melakukan kejahatan, seperti judi togel dan pencurian, dan 137 lainnya diberi pembinaan.

"Ada membawa senjata air soft gun tanpa izin dan narkotika. Untuk yang dilakukan pembinaaan, karena pelanggaran yang dilakukan bawa senjata angin, menjual miras tanpa izin, dan memasuki pelabuhan tanpa memiliki kartu AS," terang Asep.

Secara rinci, barang bukti yang disita di antaranya, 478 botol miras, 4 unit ponsel, 1 pucuk senapan angin, 1 pucuk air soft gun, 1.100 butir peluru jenis air soft gun, sabu 5,5 gram, ganja 2,1 Kg, dan 4 unit motor.

Operasi cipta kondisi terus diadakan kepolisian Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam kawasan Pelabuhan Kali Baru, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Angke, serta Pelabuhan Muara Baru.

"Operasi dalam 10 hari ini kita lakukan pada malam hari. Hari biasa melakukan operasi tapi lebih ke aspek penertiban," pungkas Asep.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya