GPK Yogya: Pendukung Jokowi-Prabowo Jangan Mau Diadu Domba

Bentrokan antara pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK terjadi di Yogyakarta pada Selasa 24 Juni.

oleh Yanuar H diperbarui 25 Jun 2014, 08:21 WIB
Lokasi bentrokan simpatisan PDIP dan PPP di Bantul, DIY. (Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Bentrokan antara pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK terjadi di Yogyakarta pada Selasa 24 Juni 2014. Akibat bentrok antara kedua pendukung, sejumlah kendaraan seperti mobil dan motor hingga rumah rusak.

Ketua Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Kota Yogyakarta Muhammad Fuad menilai, bentrok disebabkan karena jadwal kampanye yang bersamaan. Selain itu kesepakatan batas zona merah dan hijau yang sudah disepakati sebelumnya dilanggar. Hal inilah yang menyebabkan bentrok terjadi di  beberapa titik Yogyakarta.

"Sekali lagi pelanggaran garis demarkasi zona merah dan hijau harus dibayar mahal oleh warga masyarakat dan aparat hukum, adalah hal yang sangat bodoh membiarkan kedua belah massa kampanye terbuka pada hari yang sama. Lebih bodoh lagi ketika memberikan izin kampanye Jokowi di Alun-alun Utara. Memang perang bisa dihindari di Alun-alun Utara, tapi akibatnya pecah di berbagai titik di Kota Yogyakarta," ujar Fuad kepada Liputan6.com, Rabu (25/6/2014).

Fuad meminta kepada kedua belah pihak dapat menghormati daerah masing-masing basis massa sesuai dengan kesepakatan yang ada. Diharapkan, peristiwa tersebut menjadi pelajaran.

Dia juga meminta kepada masing-masing basis massa tidak terpancing isu yang menyesatkan agar terjadi aksi bentrok dan adu domba. Sebab, jika diteruskan hanya akan menimbulkan kerugian bagi warga Yogyakarta.

"Mari kita belajar saling menghormati dan memahami kondisi psikologis masing-masing kelompok dan masing-masing daerah, jangan terus-terusan ini dijadikan komoditas politik. Pola-pola membenturkan seperti ini sudah usang dan hanya akan merugikan masyarakat Yogya secara luas," ujar Fuad.

Massa simpatisan PDIP dan PPP terlibat bentrok di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bentrokan massa pendukung Jokowi dengan Prabowo itu mengakibatkan kerusakan mobil, belasan sepeda motor, dan mebel. Bentrok terjadi di Jalan Bantul Kilometer 5, Kweni, Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa 24 Juni kemarin sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

Bentrokan antar-pendukung kandidat presiden di Kabupaten Bantul menjalar hingga ke Kota Yogyakarta. Di Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta itu terjadi 2 aksi perusakan oleh massa di Jalan HOS Cokroaminoto dan simpang empat Ngabean.

Kapolres Kota Yogyakarta Kombes Pol Slamet Santoso mengatakan, kedua massa tersebut bentrok seusai menghadiri kampanye di masing-masing tempat.

Massa pendukung Prabowo-Hatta usai pulang dari kampanye di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sementara, massa simpatisan Jokowi-JK usai kampanye dari Kota Yogyakarta. Kedua massa lalu berpapasan di simpang Ngabean, Ngampilan, Yogyakarta. Dan mulai saat itu baru terjadi aksi saling lempar. (Riz)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya