Pertamina Sanggup Investasi Infrastruktur Gas Rp 12 Triliun

Pembangunan infrastruktur gas untuk menunjang pembangunan ekonomi Indonesia

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Jun 2014, 14:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan akan melakukan investasi pembangunan infrastruktur gas sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12,08 triliun (asumsi kurs Rp 12.087 per dolar AS) per tahun.

Menurut Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia membutuhkan investasi Rp 5.400 triliun untuk pembangunan infrastruktur untuk mengejar target Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah.

Direktur Gas PT Pertamina (Persero), Hari Karyuliarto mengatakan, Pertamina siap membantu pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Pasalnya, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak akan cukup untuk membiayai sepenuhnya.

"Saya percaya Bappenas miliki suatu rancangan yang baik, buat Pertamina mengisi. karena US$ 5.400 triliun nggak mungkin APBN," kata Hari, dalam acara PT Pertamina gas Indonesia Energy Forum, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Hari menambahkan, Pertamina bisa membantu hal tersebut dengan membangun infrastruktur gas guna menunjang pembangunan dengan nilai investasi US$ 1 miliar per tahun.

"Karena Pertamina buka perusahaan asing.  Mampu diambil pertamina. US$ 1 miliar per tahun, investasinya ke depan naik angkanya," ungkap Hari.

Hari mengungkapkan, saat ini Pertamina sudah menganggarkan pembangunan infrastruktur gas 10 persen dari pendapatannya. Infrastruktur yang akan dibangun berupa pipa gas dan terminal pengola gas (receiving terminal).

"Karena gas 10 persen dari total Pertamina. 70 persen investasi uptream 20 persen,  hilir 10 persen gas. Semakin besar untung Pertamina semakin besar investasi gas," tutupnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya