Liputan6.com, Jakarta - Belum adanya sinyal positif yang menerpa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat indeks sangat rawan terhadap pelemahan lanjutan meski sudah di area oversold (jenuh jual).
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, harapan akan berlanjutnya kenaikan IHSG tampaknya belum terwujud seiring imbas pelemahan pada sejumlah bursa saham global setelah merespons kembali meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Hal itu membuat IHSG berakhir di bawah kisaran target support 4.840-4.855 pada perdagangan Rabu (25/6/2014) kemarin, meski sebelumnya sempat mampir di kisaran target resisten 4.871-4.880.
Dengan melihat kondisi tersebut, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.825-4.830 dan resisten 4.865-4.895 pada perdagangan hari ini.
"Inverted hammer di atas lower bollinger band (LBB). MACD masih cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R gagal bertahan naik," papar Reza dalam ulasannya yang dikutip Kamis (26/6/2014).
Namun demikian, lanjut dia, posisi IHSG juga mampu menawarkan posisi entry yang menarik seiring kembali rendahnya harga-harga saham.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pelaku pasar masih optimistis terhadap pergerakan indeks saham menjelang pemilihan Presiden. Pelaku pasar dapat mengakumulasikan saham dengan strategi buy on weakness melihat kondisi indeks saham yang cenderung sideway.
Advertisement
"IHSG akan berada di level support 4.820-4.750 dan level resistance 4.890-4.920-4.980-5.070 pada Kamis ini," ujar Yuganur.
IHSG ditutup melemah 23,25 poin atau 0,47 persen ke level 4.838,98 pada perdagangan saham Rabu 25 Juni 2014. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.875,02 dan level terendah 4.838,98. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 4,05 triliun.
Reza merekomendasikan sejumlah saham yang layak dikoleksi pada perdagangan hari ini yaitu:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
3. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
4. PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
5. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
6. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI).
7. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT (TBIG). (Ndw/Ahm)