Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan bakal bergerak variatif pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sejumlah data perekonomian Amerika Serikat (AS) akan mempengaruhi indeks saham.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan bergerak di level 4.815-4.863 pada perdagangan saham Kamis, (26/6/2014). Data ekonomi Amerika Serikat (AS) akan turut memberikan sentimen terhadap indeks saham.
Advertisement
"Amerika akan merilis data durable goods orders AS pada Mei yang diperkirakan berada di 0,89 persen. Data produk domestik bruto AS diperkirakan jatuh pada kuartal I 2014. Lalu data markit services PMI AS pada Juni diperkirakan di level 49,52 dibandingkan sebelumnya 58,1," tulis riset itu.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih berada di fase konsolidasi. Hal ini ditunjukkan dengan tekanan yang sudah tidak begitu besar di pasar saham.
"IHSG masih berada di level support 4.821, dan itu masih aman. Target resistance berada di level 4.884. Secara umum IHSG masih berada dalam pola sideways untuk jangka pendek," kata William, dalam ulasannya.
Ia menambahkan, melihat kondisi itu, pelaku pasar dapat memanfaatkan peluang dengan memilih saham-saham dengan rentang pergerakan lebar.
Seperti diketahui, IHSG ditutup melemah 23,25 poin atau 0,47 persen ke level 4.838,98 pada perdagangan saham Rabu 25 Juni 2014. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.875,02 dan level terendah 4.838,98. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 4,05 triliun.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sedangkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas disebutkan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain saham LSIP, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan KLBF.
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) untuk menjadi pertimbangan pelaku pasar. Menurut dia, fase konsolidasi jangka pendek di emiten batu bara ini untuk mengakhiri downtrend selama dua minggu terakhir ini mulai terbentuk akumulasi untuk percobaan tes down trenline di Rp 1.180.
"Rekomendasi beli saham ADRO dengan trading target Rp 1.180," kata Yuganur.
Ia merekomendasikan, saham ADRO untuk masuk di level (1) Rp 1.140, di level (2) Rp 1.120 dan cut loss point Rp 1.095. (Ahm/)