Raih Simpati, Timses Prabowo Kumpulkan Lurah se-Sulawesi Selatan

Wakil Ketua Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Idrus Marham sedikit membandingkan antara Prabowo dan Jokowi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 26 Jun 2014, 01:20 WIB
Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Idrus Marham mengumpulkan puluhan kepala desa dari Sulawesi Selatan. Idrus mengatakan, kepala daerah memegang posisi strategis di pemerintahan ke depan sesuai program ekonomi kerakyatan yang digalakan Prabowo-Hatta.

"Desain kehidupan bangsa ke depan, kepala desa menempati posisi strategis. Dilihat dari sisi politik pasti strategis, karena dekat dengan rakyat. Dilihat dari pembangunan ekonomi dan ekonomi kerakyatan Prabaowo-Hatta ya adanya di desa," kata Idrus di Pulau Dua, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

"Belum lagi dikaitkan UU Desa, lagi-lagi desa. Di situ disampaikan diberikan minimal satu desa Rp 1 miliar," sambung Idrus.

Idrus sedikit membandingkan antara Prabowo dan Jokowi. Menurut Sekjen Partai Golkar tersebut, Jokowi merupakan pemimpin yang dibangun pencitraan.

Idrus mencontohkan keterlambatan kepala desa ke tempat pertemuan. Para 'raja-raja kecil' itu harus bermalam di hotel wilayah Mangga Besar, Jakarta Barat. Namun, mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan.

"Apa yang dialami bapak-bapak persis dengan hasil audit BPK yang audit Gubernur DKI Jakarta, turun tingkat jadi wajar dengan pengecualian, karena ada beberapa laporan yang ada indikasi penyimpangan, kerugian dan saya kira semua itu jadi alasan kami beri duukungan ke Prabowo. Nah, prestasinya di mana?" kritiknya.

Karena itu, Idrus pun mengajak para kepala desa memilih pemimpin yang bukan hasil pencitraan. Ia menuturkan Prabowo seringkali diserang kampanye hitam, tapi tak pernah memberikan serangan balasan.

"Bukankah itu hebat? Contoh pemimpin yang baik. Karena itu, 9 Juli mendatang mari kita jadikan momentum untuk memilih Prabowo-Hatta," tandas Idrus. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya