Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi IPB, Didin S Damandhuri mengatakan, sebagian besar dana infrastruktur di Indonesia difokuskan pada pembangunan untuk kalangan menengah ke atas. Sementara pembangunan di desa masih cenderung terbengkalai.
"70 persen dana pembangunan difokuskan untuk membangun tempat hiburan, jalan besar, atau mal. Padahal jumlah mal di Jakarta itu terbanyak di dunia lebih dari 140," ujar Didin dalam acara Kajian Tengah Tahun INDEF di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Didin menerangkan, pembangunan di Indonesia tetap harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, pembangunan harus dilakukan secara merata baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
"Sekarang ini pasar, irigasi, jalan desa, jembatan, yang jelas merupakan pembangunan untuk rakyat justru diabaikan," tutur Didin.
Lebih dari itu, pemerintah juga perlu memperhatikan infrastruktur sosial seperti pendidikan dan kesehatan. Dia menilai, biaya sekolah dan obat-obatan di Indonesia masih cukup tinggi.
"Sampai muncul istilah orang miskin tidak boleh sakit. Banyak yang ditolak rumah sakit karena BPJS nya belum selesai," jelasnya. (Sis/Ahm)
Dana Pembangunan Lebih Dinikmati Orang Kota Ketimbang Rakyat Desa
Sebagian besar dana infrastruktur itu digunakan untuk bangun tempat hiburan, jalan besar, dan mal.
diperbarui 26 Jun 2014, 13:56 WIBDalam hal daya saing infrastruktur jalan, Indonesia saat ini berada pada pada posisi 87 dari seluruh negara di dunia.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sidang Perdana Agus Buntung Dijadwalkan pada 16 Januari 2025 di PN Mataram
Butuh Duit Banget, Barcelona Sampai Jual Lemari Lionel Messi
Pidato Politik Megawati di HUT ke-52 PDIP, Ekspresi Marah Partai Banteng?
Menanti Program Makan Bergizi Gratis 'Menyentuh' Suku Anak Dalam Jambi
BMKG: 30 Gempa Guncang Jabar dalam Sepekan, Paling Terasa di Pangandaran
Megawati Blak-blakan soal Pemecatan 27 Kader PDIP
Lompatan Bersejarah dari Ketinggian 385 Meter, Frederic Fugen Angkat Indonesia ke Radar Olahraga Dirgantara Dunia
Poster Film Pabrik Gula Tuai Kritikan Warganet, Dinilai Terlalu Vulgar
Rekomendasi Film Bioskop Indonesia Berdasarkan Berbagai Kisah Nyata di Tanah Air
BMKG: Jabar Disambar 338.783 Petir dalam Sepekan, Masyarakat Diimbau Waspada
Dosen Universitas Bandung Sempat Menangis Disebut Provokator, Pilih Risiko Dipecat Ketimbang Bungkam
Hasil Malaysia Open 2025: Terhenti di Perempat Final, Putri KW Cukup Senang dengan Performanya