Niat Gabung dengab Al Shabab, Warga Kanada Didakwa

Kemajuan sarana pengangkutan kemudian membawa orang-orang yang telah begitu saja menelan ideologi kebencian itu untuk angkat senjata.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Jun 2014, 15:50 WIB
Terdakwa Al Shabab Kanada

Liputan6.com, Toronto Kekerasan di Timur Tengah dan Afrika berimbas ke seluruh dunia. Ideologi kebencian menyebar internet dan menjangkau seluruh dunia. Kemajuan sarana pengangkutan kemudian membawa orang-orang yang telah begitu saja menelan ideologi kebencian itu untuk berangkat ke Timur Tengah dan Afrika untuk angkat senjata.

Seorang pria dari Toronto didakwa telah berupaya untuk bergabung dengan kelompok Al Shabab di Somalia. Pengacara terdakwa meminta hukuman penjara tidak lebih dari 4 tahun saja dan bersikeras bahwa kliennya hanya terlibat dengan “terorisme tanpa kekerasan.” Demikianlah yang dilansir dari National Post (25 Juni 2014).

Namun demikian, bulan lalu penuntut federal mengusahakan hukum terberat selama 10 tahun bagi Mohamed Hassan Hersi (28), seorang mantan anggota satuan pengamanan yang menjadi warga Kanada pertama yang dihukum karena berupaya bergabung dengan kelompok teroris mancanegara walaupun ia belum berhasil melakukannya.

Dalam tanggapannya terhadap pembelaan terdakwa yang berusaha membedakan terorisme dengan kekerasan dengan terorisme tanpa kekerasan, jaksa penuntut negara, Jim Clark, mengatakan, “Saya tidak tahu apakah yang dimaksud dengan 'terorisme tanpa kekerasan' itu. Semua terorisme pada intinya adalah kekerasan,”

Hakim pengadilan memiliki waktu hingga tanggal 24 Juli untuk memberikan keputusannya.

Bulan lalu, seorang juri mendapati bahwa warga Kanada keturunan Somalia itu bersalah atas dua dakwaan terkait terorisme setelah menyimak bukti-bukti rencana perjalanannya untuk bergabung dengan Al Shabab. Ia juga didakwa telah membujuk seorang lain untuk ikut bergabung. Dakwaan ini dikembangkan dari perincian yang ia berikan kepada petugas kepolisian Toronto yang menyamar sebagai calon pejuang.

Selama dengar pendapat hari Rabu lalu, pihak negara menyebut Al Shabab sebagai kelompok teroris 'keji' karena riwayatnya yang mengincar penduduk sipil, dan mengatakan bahwa Hersi harus dijatuhi hukuman lima tahun penjara untuk setiap dakwaan. Penuntut juga berupaya mendapatkan perintah pengadilan yang melarang terdakwa untuk mendapat keringanan selama lima tahun.

Karena sulitnya bagi polisi untuk mendeteksi dan menyidik orang-orang yang berniat pergi dari Kanada untuk bergabung dengan kelompok-kelompok teroris, hukuman yang dijatuhkan diharapkan memberikan “pukulan telak untuk pencegahan”, kata Clark.

“Orang harus mengerti bahwa bahkan jika mereka baru pada tahap menjajal untuk bergabung dengan kelompok teroris mancanegara dan tidak jadi melakukannya, mereka akan dihukum berat bahkan untuk mencoba-coba,” katanya. “Penjara sepuluh tahun benar-benar layak untuk kejahatan Hersi.”

Sebagai persiapan petualangannya, Hersi sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya, berteman dengan anggota Al Shabab di Kanada melalui Facebook, dan mempersiapkan alibi, kata Clark. Terdakwa sedang akan naik pesawat terbang ke Kairo ketika ia ditangkap di bandara Pearson di Toronto di bulan Maret 2011.

Lebih dari sekedar 'membina' petugas yang menyamar itu, Hersi bahkan mencoba memastikan bahwa rencananya tidak dapat terlacak oleh pihak berwenang supaya nantinya bisa kembali ke Kanada untuk melakukan serangan. “Dan itu sungguh sesuatu yang menyeramkan.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya