Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal menindak tegas terhadap barang yang lebih dari 30 hari tertinggal di pelabuhan.Tindakan tegas itu diambil karena penimbunan menyebabkan gangguan pengiriman barang-barang yang lain.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, bahkan penitipan barang di pelabuhan ada yang mencapi waktu 2 tahun.
"Ini kebijakan pelabuhan, ada orang masukin barang 30 hari tidak ditebus kadang-kadang pakai frezeer, mesti colok stop kontak. Ada yang 2 tahun tidak ditebus. Artinya denda ongkos dan harga barang sudah tidak berimbang," kata Lutfi, usai Rapat Koordinasi di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Padahal kata dia, jika stop kontak dicabut maka barang-barang yang di dalamnya akan menjadi rusak. Sementara jika tidak ditindak, tak ada yang menanggung biaya penetipan tersebut.
"Kalau tidak dicabut bagaimana, siapa yang tanggung ongkosnya? Dikasih aturan yang jelas kalau sudah 30 hari misalnya, kalau itu barang negara bisa mengambil dan menyita supaya nggak bisa menetap bertahun-tahun," ujar dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung mengatakan, barang yang lebih dari 30 hari tidak akan ditolerir keberadaannya. Dia mengatakan, dalam waktu dua minggu Direktorat Bea Cukai akan membuat aturan yang mengatur keberadaan barang-barang tersebut.
"Agar barang yang lewat 30 hari tidak akan ditorelir lagi keberadaannya. Tentu ada mekanisme lanjutan, dari bea cukai atau operator. Ada aturan maksimal 2 minggu akan keluar yang membuat kepastian pemilik barang maka langkahnya akan ada," tukas dia. (Amd/Ahm)
Jurus Pemerintah Benahi Batasi Waktu Penimbunan Kontainer
"Ada aturan maksimal dua minggu akan keluar yang membuat kepastian pemilik barang," ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
diperbarui 26 Jun 2014, 18:18 WIB(Foto: Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar Terbakar, Apa Penyebabnya?
Dipersembahkan Bank Mandiri, Konser SUPER DIVA di Indonesia Arena Jadi Kolaborasi Megah Lintas Generasi
Administrasi Bisnis Kerja Apa: Prospek Karier yang Menjanjikan
Iuran BPJS Kesehatan untuk Apa Saja? Ini Penjelasannya
Effendi Simbolon Usul Megawati Mundur dari Ketum PDIP, Ini Kata Puan
Penyaluran Pertalite Dibatasi Tahun Ini, Tinggal Tunggu Data BPS
Top 3: Penyebab Kebakaran Los Angeles Masih Tak Terkendali
Studi Ungkap Angka Kematian di Gaza Lebih Tinggi 40 Persen dari Laporan Resmi
Bitcoin Jatuh di Bawah USD 95.000, Apa yang Harus Diperhatikan Trader?
Tak Mau Terus Bebani APBN, Bahlil Minta Bank Danai Hilirisasi
Harapan Manchester United Buyar, Pemain yang Mau Ditendang Ogah Pindah di Januari 2025
Fakta Unik Bandros, Kuliner Tradisional Bandung yang Lezat