Bantuan Logistik Terhenti, Ribuan Pengungsi Sinabung Terlantar

Hingga kini para pengungsi masih bingung apakah akan direlokasi atau tidak. Mereka tak tahu harus berapa lama lagi menunggu di pengungsian.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jun 2014, 07:37 WIB
Nasib pengungsi korban letusan gunung Sinabung kian memprihatinkan,persediaan bantuan logistik kian menipis.

Liputan6.com, Karo - Pengiriman bantuan logistik bagi para pengungsi Gunung Sinabung di Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara terhenti pasca-pemberian bantuan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNBP memberi bantuan melalui program sewa rumah dan lahan pertanian serta jaminan hidup.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (27/6/2014), sebagian besar pengungsi mengaku belum mendapatkan hunian dan lahan pertanian. Hal itu karena biaya dan jaminan hidup yang mereka terima tidak memadai.

Untuk keperluan sewa rumah, pengungsi menerima uang sebesar Rp 1,8 juta per 6 bulan. Kemudian dana Rp 2 juta untuk sewa lahan pertanian per tahun. Serta bantuan Rp 5 ribu untuk jaminan hidup per hari untuk tiap orang.

Namun dengan bantuan dana sejumlah itu, sebagian pengungsi mengaku masih belum mendapatkan rumah kontrakan maupun lahan pertanian.

Hingga kini para pengungsi masih bingung apakah akan direlokasi atau tidak. Mereka pun tak tahu harus berapa lama lagi menunggu di pengungsian. Hingga kini belum ada kepastian dari pemerintah tentang nasib mereka di pengungsian.

Saat ini, sekitar puluhan ribu pengungsi Sinabung masih membutuhkan uluran tangan pemerintah maupun dari masyarakat umum. Mereka membutuhkan bantuan bahan pangan karena persediaan di pengungsian kian menipis.

Setelah bertahun-tahun tidur, Gunung Sinabung akhirnya meletus sejak 2010. Sejak saat itu, Sinabung berkali-kali meletus. Hingga pada akhir Desember 2013 lalu Sinabung kembali meletus dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Saat ini Sinabung berada pada status Siaga level III. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya