CT Lebih Dikenal Sebagai Anak Singkong Ketimbang Menteri di Pasar

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menceritakan pengalaman blusukannya kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Jun 2014, 14:35 WIB
Ilustrasi Chairul Tanjung (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung menyatakan selalu disapa masyarakat dengan Anak Singkong diban‎ding  sebagai Menteri.

Hal itu dikatakannya ‎saat mengunjungi pasar tradisional Kramat Jati, Jakarta Timur Jumat pagi ini. Bersama para rombongan, CT menyusuri setiap gang di kawasan pasar tersebut.

Saat perjalanan, banyak para pengunjung dan pedagang yang menyalaminya. Hanya saja, yang unik, ada salah‎ beberapa pedagang yang lebih memanggil CT sebagai anak singkong dibanding Menko Perekonomian.

"Terimakasih pak, semoga ketularan anak singkongnya pak saya," ungkap salah satu pengunjung sembari menyalami pemilik Trans Corp itu, Jumat (27/6/2014).

Menanggapi hal itu, CT pun turut mengamini apa yang dicitakan salah seorang pengunjung tersebut. Sembari melanjutkan perjalanan di beberapa gang pasar, CT sempat bercerita dengan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengenai pengalaman blusukannya.

"Saya itu kalau datang ke masyarakat lebih terkenal Singkongnya daripada Menkonya," ceritanya sembari dilanjut tawanya.

Seperti diketahui, julukan anak singkong yang melekat pada diri CT tersebut lebih dikarenakan dia pernah mengeluarkan buku yang berjudul Chairul Tanjung Si Anak Singkong.

Secara umum, buku ini berkisah tentang perjalanan Chairul dari Gang Labu, gang sempit di pedalaman Jakarta, tempat Chairul kecil dibesarkan hingga pria kelahiran tahun 1962 ini dapat meraih kesuksesan dengan menjadi CEO sekaligus Chairman CT Corp.

Dalam buku itu dikisahkan, Chairul kecil sudah terbiasa berusaha mencari uang atas jerih payah sendiri mulai dari berjualan es mambo hingga bekerja di tukang fotokopi ketika kuliah. Oleh teman-teman masa kecilnya dia pernah dijuluki Si Anak Singkong, karena merupakan anak kampung dari keluarga yang cukup sederhana. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya