Liputan6.com, Yogyakarta - Pergantian Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana M Widya kepada Brigjen Pol Oerip Soebagyo mendapat respons positif dari masyarakat Yogyakarta. Salah satunya Masyakarat Anti Kekerasan Yogyakarta (Makaryo).
Koordinator Makaryo, Benny Santoso, mengatakan pencopotan Kapolda DIY Haka Astana sebagai bentuk respons positif dari Polri atas tuntutan masyarakat DIY yang telah mendesak pencopotan Kapolda DIY beberapa waktu terakhir.
Benny menyebut banyaknya kasus kekerasan di Yogyakarta akhir-akhir ini sebagai catatan hitam bagi Haka Astana. Ia menilai pergantian tersebut dinilai sudah sesuai dengan keadaan yang ada saat ini di DIY.
"Kita mengapresiasi langkah Polri ini. Ini menunjukkan respons positif Polri dalam mengatasi berbagai persoalan kasus kekerasan khususnya di DIY," kata Benny di Yogyakarta, Jumat (27/06/2014).
Pengganti Haka Astana yaitu Brigjen Pol Oerip Soebagyo sebagai Kapolda DIY yang baru ini diharapkan dapat segera menyelesaikan kasus-kasus kekerasan yang ada. Benny berharap dengan pengalaman Oerip yang pernah menjabat sebagai Wakapolda Sumsel serta Kadensus 88/AT Polda Jatim dapat menuntaskan pekerjaan Haka Astana.
"Melihat track recordnya, kita berharap banyak pada Kapolda DIY yang baru. Mudah-mudahan semua kasus hukum yang ada dapat terselesaikan. Meski memang harus dilihat kinerjanya, paling tidak kita punya harapan baru," pungkas Benny.
Advertisement
Sebab Mutasi
Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan Haka Astana dicopot jabatannya dari Kapolda dIY karena dipromosikan satu tingkat menjadi Sahlijemen Kapolri. Meski mengaku belum mengetahui kapan pelaksanaan serah terima jabatan (sertijab) akan berlangsung, ia membenarkan adanya rotasi tersebut. Haka Astana menjabat sebagai Kapolda DIY sejak 8 April 2013 lalu menggantikan Brigjen Pol Sabar Rahardjo.
"Memang benar ada rotasi tersebut. Kita telah menerima Telegram Rahasia (TR) Kapolri No ST/1341/VI/2014 tertanggal 25 Juni 2014 kemarin. Kapolda DIY, Brigjen Pol Haka Astana akan dipromosikan naik satu tingkat menjadi staf ahli manajemen Kapolri menggantikan Irjen Pol Jody Rooseto," kata Anny.
Ia menegaskan rotasi itu dilakukan tidak terkait dengan munculnya banyak kasus kekerasan dan kerusuhan di DIY dalam beberapa waktu terakhir. Ia menilai rotasi dan mutasi di lingkungan Polri adalah hal yang wajar. "Tidak ada kaitannya dengan kondisi dan situasi di DIY belakangan ini. Mutasi seperti ini merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi," katanya.
Haka Astana sendiri akan digantikan oleh Brigjen Pol Drs. Oerip Soebagyo yang lahir pada Desember 1960 itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakalpolda) Sumatera Selatan. Oerip merupakan jenderal bintang satu yang selama ini dikenal berpengalaman dalam bidang reserse.