Liputan6.com, Quebec- Kelompok teroris di setiap negara biasanya berupa kelompok yang menentang pemerintahan saat itu. Entah berlatar belakang misi jihad atau memiliki tujuan-tujuan tertentu, aksi kelompok teroris ini mampu meresahkan dunia.
Tidak hanya melakukan ancaman-ancaman pembunuhan, serangan, bahkan pengeboman, teroris juga sering melakukan tindak perampokan di berbagai tempat di negara manapun.
Dengan merampok, para kelompok teroris ini mendapat dana segar untuk mendanai aksi-aksi anarkisnya. Semakin tinggi teknologi peperangan menuntut para kelompok teroris untuk semakin banyak memerlukan dana demi memfasilitasi kelompok masing-masing.
Independensi ekonomi yang dimiliki para kelompok pemberontak inilah yang menjadikan para anggotanya lebih solid dan bahkan memiliki sistem organisasi yang tertata serta adanya reorganisasi.
Lalu kelompok teroris mana yang memiliki pendanaan terbesar?
Berikut tujuh kelompok teroris terkaya di dunia yang dikutip dari The Richest, Sabtu (28/6/2014):
Advertisement
Boko Haram
1. Boko Haram
Pendapatan: US$ 70 juta atau Rp 839,6 miliar (kurs: Rp 11.995 per dolar AS)
Boko Haram adalah kelompok teroris Nigeria yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Nigeria untuk melaksanakan rezim Islam. Mereka telah membom markas PBB dan baru-baru ini telah menculik lebih dari 200 gadis sekolah Nigeria.
Dari aksi penculikan tersebut tidak jelas berapa banyak uang yang mereka dapatkan dari uang tebusan. Telah dilaporkan antara 2006-2011, mereka mengumpulkan lebih dari US$ 70 juta.
Advertisement
Lashkar-e-Taiba
2. Lashkar-e-Taiba
Pendapatan: US$ 100 juta per tahun atau sekitar Rp 1,19 triliun.
Lashkar-e-Taiba didirikan pada 1990. Anggota kelompok yang berasal dari Pakistan ini pernah menyerang India. Hal yang mencengangkan meski mereka sudah membunuh ratusan warga sipil, mereka juga memiliki organisasi amal di Pakistan, seperti rumah sakit dan sekolah. Pendapatan tahunan mereka diperkirakan sekitar US$ 100 juta yang sebagian besar didanai dari sumbangan afiliasi.
FARC
3. FARC
Pendapatan: US$ 80 juta-US$ 350 juta per tahun atau sekitar Rp 959 miliar-Rp 4,1 triliun.
Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) telah berdiri sejak tahun 1960-an. Mereka menjadi ancaman teroris di Kolombia melalui aksi penculikan, pembunuhan dan pemboman di berbagai tempat. Terlepas dari uang dari hasil tebusan dan perampokan, FARC juga memproduksi dan menjual sejumlah obat-obat terlarang yang menyumbang pendapatan mereka setiap tahun paling besar.
Advertisement
Al-Qaeda
4. Al-Qaeda
Pendapatan: US$ 100 juta per tahun atau sekitar Rp 1,19 triliun.
Didirikan oleh Osama Bin Ladin, organisasi militan Islam ini telah ada sejak tahun 1980-an. Setelah menyerang beberapa daerah sipil dan militer, Al-Qaeda dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu kelompok teroris terbesar dan paling mematikan.
Bom bunuh diri adalah salah satu taktik favorit mereka dari kehancuran. Kelompok ini semakin mendunia setelah berhasil meratakan World Trade Centre di New York City.
CIA memperkirakan Al-Qaeda memiliki pendapatan lebih dari US$ 30 juta per tahun pada saat itu. Selain itu Bin Ladin adalah seorang multi jutawan saat mendirikan organisasi ini.
Taliban
5. Taliban
Pendapatan: US$ 400 juta per tahun atau sekitar Rp 4,3 triliun.
Kelompok teroris asal Afganistan ini terkenal dengan pendapatannya yang fantastis sebanyak US$ 400 juta setiap tahunnya.
Uang tersebut didapatkannya dari hasil perdagangan narkoba, perdagangan manusia, pemerasan, serta beberapa dari sumbangan organisasi lainnya. Taliban kini menjadi penanggung jawab produksi Opium terbesar di Afganistan yang menyumbang paling banyak pendapatan mereka.
Advertisement
IRA
6. IRA
Pendapatan: US$ 450 juta per tahun atau sekitar Rp 5,3 triliun.
Irish Republican Army (IRA) telah dijuluki salah satu organisasi pencucian uang profesional terkemuka di Eropa. Berasal sebagai dari kelompok pejuang revolusioner untuk kemerdekaan Irlandia dari Inggris, IRA berjuang sebagai pengontrol politik selama beberapa dekade.
Mereka dianggap sebagai kelompok teroris karena pemboman yang tak terhitung jumlahnya dan pembunuhan dikaitkan dengan mereka selama pemberontakan melawan memaksakan pemerintahan Inggris di Irlandia. Mereka sekarang memiliki banyak usaha kecil di seluruh Inggris dan diduga menggunakan keuntungan untuk sumber tindak kriminalnya.
Pada tahun 2013, Irlandia Independent melaporkan bahwa IRA memiliki koneksi ke kelompok mafia di Italia yang mampu menyumbang 450 euro. Ini hanya salah satu link yang berhasil diketahui, diprediksi masih banyak sumber pendanaan yang berasal dari mafia di tempat lain. Hanya saja organisasi ini telah menyatakan diri dibubarkan pda tahun 2005.
ISIS
7. ISIS
Pendapatan: US$ 2 miliar per tahun atau sekitar Rp 24 triliun.
Islamic State in Iraq and Syria (ISIS), yang pernah menjadi bagian dari Al Qaeda, telah dijuluki kelompok teroris terkaya sampai saat ini. ISIS memiliki pendapatan US$ 2 miliar, sebagian besar uang yang didapatkannya berasal dari perampokan bank dan penjarahan senjata.
Kelompok ini memiliki anggota kelompok mencapai ribuan yang hingga saat ini menjadi ancaman yang menakutkan mengingat ISIS salah satu kelompok teroris yang mengenal kecanggihan teknologi. (Yas/Ndw)
Advertisement