Liputan6.com, Jakarta Kasus kekerasan seksual pada anak yang melibatkan anggota keluarganya sendiri biasanya sulit diungkap karena keengganan sang anak untuk bercerita. Atas alasan ini, seorang seniman bernama samaran Saint Hoax membuat karya-karya yang menampilkan beberapa Disney Princess berciuman dengan ayahnya.
Advertisement
“Tujuan utama karya-karya ini adalah untuk mendorong para korban untuk melaporkan tindak kekerasan seksual yang mereka alami,” ucap seniman yang berbasis di Timur Tengah ini. Karya-karya yang dibuat oleh Saint Hoax adalah gambar Putri Aurora (Sleeping beauty), Ariel (Little Mermaid), dan Putri Jasmine (Aladdin) yang sedang dicium bibirnya oleh ayah mereka masing-masing.
Di semua gambar itu tampak ekspresi tak nyaman para putri. Saint Hoax mengatakan bahwa ia sudah berusaha untuk menggandeng organisasi-organisasi untuk bekerja sama dalam menggunakan gambar-gambar yang dibuatnya, namun tak membuahkan hasil.
Akhirnya Saint Hoax memutuskan untuk merilis sendiri gambar-gambar itu. Setelah dirilis, beberapa organisasi yang mengurus kasus kekerasan seksual pada anak ikut menyebarkan gambar-gambar itu.
Kampanye ini menimbulkan reaksi yang beragam. Ada yang tak suka dengan cara kampanye Saint Hoax. Namun ada pula yang mendukungnya. Gambar-gambar itu dirilis pada Kamis (26/6/2014). Saint Hoax bercerita bahwa sehari setelah rilisnya gambar-gambar itu, ia mendapat email.
“Saya menerima email dari seorang gadis yang mengucapkan terima kasih untuk kampanye tersebut. Gadis itu mengatakan bahwa ia memutuskan untuk melaporkan tindakan yang telah dilakukan ayahnya setelah melihat gambar-garmbar tersebut. Saat membacanya saya menangis,” ucap Saint Hoax.