Harapan Buruh untuk Presiden Terpilih

Setidaknya ada 3 harapan bagi kaum buruh yang harus ditunaikan kedua pasangan capres.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Jun 2014, 16:35 WIB
Ilustrasi Demo Buruh (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 hanya memunculkan 2 pasangan, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Setiap warga tentu punya harapan untuk kedua kandidat, termasuk kaum buruh.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, setidaknya ada 3 harapan bagi kaum buruh yang harus ditunaikan kedua pasangan capres. Harapan ini terkait masa depan buruh di kemudian hari.

"Pertama upah layak. Kami tidak minta upah tinggi, karena kami tahu akan mengakibatkan inflasi. Kalau upah layak, daya beli akan meningkat, dan jumlah produksi perusahaan juga akan naik," kata Iqbal dalam diskusi di Kantor Solidaritas Rakyat Peduli Indonesia (Sorpindo), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2014).

Harapan kedua, kata Iqbal, segala hak-hak buruh atas berbagai jaminan juga harus dipenuhi. Terutama jaminan kesehatan. "Anggaran jaminan kesehatan harus ditambah. Dari mana anggarannya?"

"Kalau potensi kebocoran sumber daya alam bisa ditanggulangi, bukan tidak mungkin semua buruh, bahkan rakyat Indonesia terjamin kesehatannya," lanjut Iqbal.

Terakhir, Iqbal menambahkan, tentu penghapusan sistem kerja outsourcing atau alih daya. "Hanya Prabowo yang care (peduli) dan langsung melakukan kontrak politik dengan buruh untuk menghapus outsourcing."

"Ketiga harapan ini hanya bisa diwujudkan oleh pemimpin yang tegas, berani, jujur, merakyat. Pemimpin merakyat bukan pemimpin yang mukanya ndeso, dan suka blusukan. Blusukan tapi anggarannya bocor," imbuh Iqbal menyindir capres Jokowi. (Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya