Liputan6.com, New York - Tim Amerika Serikat (AS) mungkin tidak diunggulkan di pesta bola dunia 2014, tetapi bursa saham AS menjadi pilihan terbaik di antara bursa saham negara lain sejak turnamen sepak bola dunia ini digelar.
Indeks saham S&P 500 telah naik 1,4 persen sejak Piala Dunia dimulai 12 Juni 2014. Performa indeks saham itu terbaik di antara 16 negara yang tetap bertahan pada putaran pertama. Demikian mengutip dari CNNMoney, Minggu (29/6/2014).
Advertisement
Memang tidak ada hubungan nyata antara sepak bola dan saham. Akan tetapi dalam hal semangat kompetisi, inilah cara mengetahui kinerja saham terutama negara yang terlibat dalam piala dunia sejak permainan dimulai. Kinerja indeks saham ini dinilai dari 12 Juni hingga 26 Juni 2014.
Setelah AS, urutan kedua untuk pasar saham berkinerja terbaik yaitu Uruguay. Bolsa de Valores de Montevideo memang sebagian besar memperdagangkan dari aset pendapatan tetap. Tetapi BVM telan naik 0,2 persen sejak 12 Juni.
Lalu urutan ketiga dipegang oleh Meksiko. The Bolsa Mexicana de Valores cenderung stagnan sejak perhelatan piala dunia ini digelar. Meski sejumlah negara berada di zona negatif.
Negara dengan kehilangan poin paling rendah antara lain Chili turun 0,1 persen, Aljazair turun 0,3 persen, dan Kolombia turun 0,3 persen. Sedangkan Belanda dan Belgia cukup ketat dengan kedua bursa saham turun 0,9 persen.
Lalu kinerja bursa saham negara lain bahkan sangat tertekan seperti Nigeria dengan indeks sahamnya turun 1,2 persen, Jerman melemah 1,3 persen, Swiss turun 1,5 persen dan Perancis tergelincir 2,5 persen.
Sayangnya kenaikan indeks saham tidak terjadi untuk negara tuan rumah. Indeks saham acuan Bovespa melemah 2,9 persen. Memang indeks saham Brasil cenderung turun selama beberapa bulan terakhir. Indeks saham Bovespa telah naik 18 persen sejak berada di level terendah pada Maret 2014.
Sementara itu, indeks saham Argentina juga turun 3 persen. Indeks Merval di Buenos Aires melemah 3 persen sejak Lionel Messi dan kawan-kawan tiba di Brasil. Investor di Argentina terguncang oleh kekhawatiran gagal bayar setelah pengadilan AS memutuskan untuk mendukung kreditur dalam sengketa dengan pemerintahan.
Penurunan indeks saham ini juga diikuti oleh Yunani dengan turun 6,5 persen. Bursa saham Yunani memang cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir. Pada posisi terakhir diikuti indeks saham Kosta Rika melemah 7,4 persen. (Ahm/)