IHSG Masih Konsolidasi, Tujuh Saham Layak Dipertimbangkan

Dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih konsolidasi, analis merekomendasikan untuk akumulasi saham menjelang pemilu Presiden.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jun 2014, 06:20 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih bergerak dalam fase konsolidasi pada awal pekan ini. Sejumlah rilis data perekonomian masih menjadi salah satu faktor yang menggerakkan indeks saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berkutat di fase konsolidasi karena penutupan IHSG di bawah resistance 4.872 pada Jumat 27 Juni 2014. Hal itu dinilai berpengaruh terhadap gerakan konsolidasi IHSG yang akan menjadi lebih panjang. Adapun rilis data makro ekonomi akan menjadi penggerak IHSG.

"IHSG akan berada di level support 4.821 hingga resistance 4.872. Rentang kenaikan IHSG menjadi lebih terbatas," ujar William dalam ulasannya, Senin (30/6/2014).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai, pelemahan rupiah menahan IHSG untuk naik lebih lanjut mendekati level psikologis 5.000. Namun keadaan sideways tanpa ada arah jelas menjadi kesempatan untuk akumulasi menjelang pemilihan umum Presiden nanti.

"IHSG akan berada di level support 4.820-4.750 dan resistance 4.890-4.920-4.980-5.070," ujar Yuganur.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar pada awal pekan ini. Saham-saham itu antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA).

"Rekomendasi beli empat saham itu," kata Yuganur.

Sedangkan William memilih saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham ASII untuk dicermati pelaku pasar pada awal pekan ini. Saham ASII masih dalam formasi konsolidasi jangka pendek walaupun terkesan membosankan. "Kami masih optimistis untuk terjadinya breakout ke Rp 7.375 dan Rp 7.500," kata Yuganur.

Ia merekomendasikan saham ASII untuk masuk di level pertama Rp 7.250, level kedua Rp 7.175, dan cut loss point Rp 7.100. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya