Liputan6.com, Jakarta - Debat Capres kembali digelar. Debat jilid IV yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta mulai pukul 20.30 WIB bertema Pembangunan SDM dan Iptek itu, menghadirkan 2 cawapres yakni Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla (JK). Sementara moderator kali ini Wakil Rektor UGM Dwikorita.
Pada segmen keempat menjawab pertanyaan dari Hatta terkait Revolusi Mental, JK menagatakan Revolusi Mental adalah suatu perubahan yang cepat, agar bangsa Indonesia yang sudah lama 'menderita sakit' ini, segera dapat diselamatkan.
"Revolusi jangan disalahartikan seakan-akan itu pemberontakan. Revolusi Mental yaitu perubahan cepat, seperti kita ketahui Bapak Capres kita soal banyaknya kebocoran, itu semua karena mental manusia, korupsi," ujar JK, Minggu (29/6/2014) malam.
Revolusi Mental, menurut JK, adalah upaya cepat untuk melakukan perubahan, khususnya perubahan mental. Karena itu, butuh kerja sama dengan segenap elemen bangsa.
"Sehingga harus kerja cepat bersama, bisa bekerja bersama. Upaya kita selama ini bukan nggak jalan, tapi lambat, sehingga belum terwujud. Ini masalahnya waktu, kita harus kerja sama, gotong-royong," ujarnya.
Revolusi Mental itu, lanjut JK, bisa diaplikasikan dalam berbagai pendidikan. Misalnya diterapkan dalam pelajaran sekolah. "Seperti dikatakan tadi, kita masukkan akhlak, budi pekerti, jiwa heroik misalnya ke matematika."
"Supaya angka-angka nanti tidak dimanipulasi ke depan. Maka itu mental kita harus diperbaiki dengan cepat, proses yang cepat itu kan namanya revolusi," tandas JK.
Sebelum JK menjawab, Hatta menanyakan tentang alasan diterapkan Revolusi Mental, khususnya terkait nilai-nilai Pancasila. "Saya bertanya yang ringan saja untuk pencerahan saya. Kita banyak menganal revolusi, yang kita tahu revolusi itu proses yang memang susah kita kendalikan dibanding reformasi."
"Bagaimana Revolusi Mental, apakah ada values yang tak berarti lagi di negeri ini sehingga harus ada Revolusi Mental, misalkan values Pancasila?" tanya Hatta.
Selain dihadiri para pendukung kedua cawapres tersebut, debat kali ini juga dihadiri masing-masing capres, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo alias Jokowi. (Yus)
JK: Revolusi Jangan Disalahartikan Pemberontakan
Revolusi Mental menurut JK, adalah upaya cepat untuk melakukan perubahan, khususnya perubahan mental. Butuh kerja sama semua elemen.
diperbarui 29 Jun 2014, 22:02 WIBJusuf Kalla. (Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Daun-daun di Sekitar Rumah untuk Mencegah Kenaikan Gula Darah Bagi Penderita Diabetes
Bangkok Tutup 200 Sekolah Akibat Buruknya Polusi Udara
Memahami Arti Anxiety: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Indonesia Akan Pulangkan Terpidana Mati Kasus Narkoba Serge Atlaoui ke Prancis 4 Februari
Pameran Foto hingga Kuliner Warnai Perayaan 65 Tahun Kerja Sama Diplomatik Indonesia-Kuba
KKI: 96% Konsumen Ingin Pelabelan BPA di Galon Guna Ulang Dipercepat
Menkeu Bongkar Dampak Kebijakan Tarif AS
350 Quote Malam Hari untuk Renungan dan Inspirasi
Jangan Terlalu Benci Orang Lain walau 'Thaghut', Kenapa? Simak Nasihat Gus Baha
Bukan Covid-19, Ratusan Siswa 2 SD di Kudus Terpaksa Belajar dari Rumah, Kenapa?
Konser Rossa Here I Am Hadir di 3 Negara, Ratu Pop Indonesia Bocorkan Bernadya sebagai Bintang Tamu
Kontroversi Pernikahan di Negara Lain: Thailand Legalkan Sesama Jenis, Irak Perbolehkan Nikah di Bawah Umur