Hatta: Mengimpor Minyak Bukan Tindakan Mafia

Jika itu tindakan kejahatan pasti sudah terendus oleh penegak hukum, dalam hal ini adalah KPK atau Kejaksaan.

oleh Iskandar diperbarui 29 Jun 2014, 22:22 WIB
(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi lemahnya manajemen yang dilakukan oleh negara, calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa banyak tindakan kejahatan yang dilakukan. Namun Hatta menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden SBY sudah melakukan sejumlah perbaikan dan hal itu akan terus dilanjutkan.

"Apapun yang namanya mafia adalah tindakan kejahatan, baik itu mafia daging, minyak, gula, dan lainnya. Namun mengimpor minyak bukanlah tindakan mafia," tegas Hatta Rajasa dalam Debat Cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu malam (29/6/2014).

"Kenapa kita harus mengimpor minyak, pak JK pasti tahu. Minyak satu juta barel turun ke 900 ribu mungkin pak JK juga pasti bisa menjawab masalah ini," tambah Hatta.

Sekali lagi, lanjut Hatta, mengimpor minyak bukanlah tindakan kejahatan. Jika itu tindakan kejahatan pasti sudah terendus oleh penegak hukum, dalam hal ini adalah KPK atau Kejaksaan.

"Untuk mencegah tindakan kejahatan, dalam hal ini mafia, kita harus menata kelola pemerintahan Indonesia yang lebih baik alias good government," tambah Hatta.

Pada debat Cawapres jilid IV malam ini, masing-masing cawapres -- Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla atau JK -- beradu visi dan misinya mengenai, 'Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)'.

Debat malam ini dipandu oleh Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Bidang Kerja Sama, Dwikorita Karnawati sebagai moderator. Dwikorita adalah Guru Besar di Fakultas Teknik UGM. Ia menjadi perempuan pertama yang memandu acara debat presiden pada Pilpres 2014.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya