Hatta Ingatkan Pentingnya Pendidikan Perilaku

Menurut Hatta, yang terpenting adalah kompetensi perilaku, jangan sampai kita tidak menganut attitude yang sama, yang Indonesia.

oleh Adhi Maulana diperbarui 29 Jun 2014, 22:41 WIB
Hatta mengandalkan pengalaman sebagai Menristek, sedangkan JK janji beri kejutan. Siapa jadi bintang?

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, mengaku belum puas atas jawaban Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa sistem Ujian Nasional (UN) tidak serta merta harus langsung dihapus, melainkan harus dievaluasi lebih dulu.

"Saya belum puas. Jika UN harus dievaluasi, apa yang dievaluasi? Kalau saya baca dari visi-misi bapak, yang ditolak adalah penyeragaman standar. Patut diingat bahwa sistem UN kita bukan sekedar indikator kelulusan di pusat, tapi indikator kelulusan di daerah juga," tutur Hatta.

Lebih lanjut Hatta menjelaskan, ada tiga dasar kompetensi yang harus dipenuhi pada sistem pendidikan Indonesia. Ketiganya adalah kompetensi knowledge, skill, dan attitude.

"Yang terpenting adalah kompetensi attitude Indonesia, jangan sampai kita tidak menganut attitude yang Indonesia, karena adanya perbedaan kompetensi antara nasional dan daerah," lanjut Hatta. 

Debat Jilid IV antar-cawapres Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla malam ini bertema Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Acara debat berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta. Masing-masing cawapres beradu visi dan misinya sesuai tema tersebut.

Debat malam ini dipandu oleh Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Bidang Kerja Sama, Dwikorita Karnawati sebagai moderator. Dwikorita adalah Guru Besar di Fakultas Teknik UGM. Ia menjadi perempuan pertama yang memandu acara debat presiden pada Pilpres 2014.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya