Triple Helix Andalan Hatta untuk Kembangkan Iptek

"Melalui gagasan triple helix, pemerintah melalui lembaga riset yang ada harus dapat mengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi."

oleh Iskandar diperbarui 29 Jun 2014, 23:07 WIB
Hatta Rajasa. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Dalam kelembagaan yang berada di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi (Menristek), pada Debat Cawapres di Hotel Bidakara Jakarta, Minggu malam (29/6/2014), Jusuf Kalla bertanya kepada Hatta Rajasa, bagaimana cara menyatukan bagian dari lembaga tersebut agar menghasilkan riset yang terukur.

Menanggapi pertanyaan itu, Hatta menegaskan bahwa pemerintah tak perlu menyatukan lembaga yang berada di bawah naungan Menristek. Yang terpenting adalah jangan terjadi redundant (berlebihan) yang tidak perlu dalam penelitian karena anggaran terbatas.

"Untuk memaksimalkan kinerja yang terukur meski dengan anggaran yang terbatas, Menristek perlu berkolaborasi dengan pihak swasta dan perguruan tinggi untuk menciptakan triple helix yang baik," ujar pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 ini.

Gagasan utama triple helix adalah sinergi kekuatan antara akademisi, bisnis, dan pemerintah. Dalam hal ini, lanjut Hatta, pemerintah melalui lembaga riset yang ada harus dapat mengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Ada tujuh lembaga yang yang berada di bawah naungan Menristek. Misalnya LIPI bertugas mengkoordinasi serta melakukan penelitian ilmiah di Indonesia dan BPPT mengkaji dan menerapkan bidang teknologi. Sementara Bapeten mengawasi nuklir, dan Batan melakukan riset nuklir terutama di dalam ilmu kedokteran. Itu semua tak perlu disatukan," papar Hatta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya