Pada 28 Maret 2007, untuk kali pertama sejak 1958, seorang pemain Preston North End—tim penghuni divisi championship, David Nugent tampil membela Timnas Inggris saat laga kualifikasi Euro 2008 melawan Andorra di Stadion Olimpic de Montjuic, Barcelona, Spanyol.
Wajarlah jika menjelang bursa transfer musim panas dibuka sosok Nugent—usianya masih relatif muda, genap berusia 22 tahun pada 2 Mei lalu—menjadi salah satu buruan manajer premiership.
Bukan rahasia lagi jika Everton digadang-gadang menjadi kandidat terkuat untuk menjadi pelabuhan karir Nugent berikutnya. Pasalnya, seperti pengakuan Nugent sendiri, ia yang dilahirkan Huyton, Knowsley, Merseyside, memang menjadi fans Everton.
Nugent dengan terang-terangan mengidolakan mantan penyerang jangkung The Toffees, Duncan Ferguson. Manajer Everton, David Moyes, tentunya akan senang melihat kedatangan Nugent di Goodison Park.
Karena itu, seperti yang dilansir The Sun, Moyes dikabarkan telah siap menampung Nugent yang sepanjang musim ini telah mencetak 17 gol bagi The Lilywhite. Moyes berani merogoh kocek kas klub sebesar 8 juta pound atau sekitar Rp 142 miliar. Jika itu terjadi, Everton punya duet lini timnas: Nugent dan Andrew Johnson.
Kabar bakal hijrahnya Nugent itu diperbesar dengan gagalnya Preston membidik tiket promosi. Di bursa transfer musim dingin Januari lalu Nugent diisukan bakal diboyong tim-tim premiership. Namun, ketika itu manajemen Preston meminta kontribusi Nugent untuk meloloskan tim ke babak play-off. Hasilnya, Preston hanya mampu bertengger di urutan ketujuh klasemen championship, hanya berselisih satu poin dari Sunderland, tim terakhir yang berhak ikut babak play-off.
Pernyataan bos Preston, Paul Simpson kian membenarkan hengkangnya Nugent di akhir musim. “Saya sangat senang jika ia (Nugent) tetap tinggal bersama kami. Tapi, (bermain di) premiership memang pantas bagi Nugent,” ujar Simpson.
Namun, “Sebelum itu menjadi kenyataan, terlebih dahulu saya harus mengetahui terlebih dulu berapa besar tawaran dari mereka (yang tertarik untuk memboyong Nugent). Jadi saya tahu persis berapa besar dana yang saya miliki untuk memperkuat komposisi tim di musim depan,” tegas Simpson.
Wajarlah jika menjelang bursa transfer musim panas dibuka sosok Nugent—usianya masih relatif muda, genap berusia 22 tahun pada 2 Mei lalu—menjadi salah satu buruan manajer premiership.
Bukan rahasia lagi jika Everton digadang-gadang menjadi kandidat terkuat untuk menjadi pelabuhan karir Nugent berikutnya. Pasalnya, seperti pengakuan Nugent sendiri, ia yang dilahirkan Huyton, Knowsley, Merseyside, memang menjadi fans Everton.
Nugent dengan terang-terangan mengidolakan mantan penyerang jangkung The Toffees, Duncan Ferguson. Manajer Everton, David Moyes, tentunya akan senang melihat kedatangan Nugent di Goodison Park.
Karena itu, seperti yang dilansir The Sun, Moyes dikabarkan telah siap menampung Nugent yang sepanjang musim ini telah mencetak 17 gol bagi The Lilywhite. Moyes berani merogoh kocek kas klub sebesar 8 juta pound atau sekitar Rp 142 miliar. Jika itu terjadi, Everton punya duet lini timnas: Nugent dan Andrew Johnson.
Kabar bakal hijrahnya Nugent itu diperbesar dengan gagalnya Preston membidik tiket promosi. Di bursa transfer musim dingin Januari lalu Nugent diisukan bakal diboyong tim-tim premiership. Namun, ketika itu manajemen Preston meminta kontribusi Nugent untuk meloloskan tim ke babak play-off. Hasilnya, Preston hanya mampu bertengger di urutan ketujuh klasemen championship, hanya berselisih satu poin dari Sunderland, tim terakhir yang berhak ikut babak play-off.
Pernyataan bos Preston, Paul Simpson kian membenarkan hengkangnya Nugent di akhir musim. “Saya sangat senang jika ia (Nugent) tetap tinggal bersama kami. Tapi, (bermain di) premiership memang pantas bagi Nugent,” ujar Simpson.
Namun, “Sebelum itu menjadi kenyataan, terlebih dahulu saya harus mengetahui terlebih dulu berapa besar tawaran dari mereka (yang tertarik untuk memboyong Nugent). Jadi saya tahu persis berapa besar dana yang saya miliki untuk memperkuat komposisi tim di musim depan,” tegas Simpson.
