Liputan6.com, Jakarta - PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) menyatakan akan mendatangkan 50 armada antar kota antar provinsi (AKAP) untuk hadapi lonjakan penumpang Hari Raya Idul Fitri 2014.
Senior Technical Advisor PT Eka Sari Lorena Tbk, Dwi Rianta Soerbakti mengatakan, 50 armada tersebut diperkirakan datang pada Juli 2014.
"Kami akan tambah 50 armada. Harganya Rp 1,8 miliar sampai Rp 1,9 miliar per unit. Awal Juli datang atau pertengahan Juli. Mercedes Benz semuanya," kata dia, Jakarta, Senin (30/6/2014).
Dwi menjelaskan, adapun total dana yang dialokasi sekitar Rp 95 miliar. Dana tersebut diperoleh dana initial public offering (IPO) yang mencapai Rp 135 miliar."Kami akan gunakan 80-85% dana IPO untuk armada baru," lanjut dia.
Sementara, selain melakukan pembelian armada baru pihaknya akan melakukan peremajaan terhadap armada yang lama. Hal itu dilakukan untuk peningkatan kinerja perseroan.
Dia mengatakan, dengan adanya penambahan armada dan peremajaan akan meningkatkan pendapatan sebesar 25 persen.
"Dengan tambahan armada baru, sales kami akan meningkat dibanding angkutan lebaran tahun lalu. Dengan armada yang jauh lebih muda, dengan peningkatan alat-alat pendukung ditambah ini bukan tahun pemilu, pemilu sudah selesai Juli. Tahun ini 15 persen sampai 25 persen lebih tinggi dari segi profit, pendapatan," tukas dia.
Ikut Tender Busway
Advertisement
Perseroan juga menyatakan sangat berminat menambah armada untuk bus TransJakarta. Namun demikian, Dwi mengatakan untuk menambah armada tersebut harus mengikuti aturan tender pemerintah.
"Busway itu ditender kan, kami juga ingin lebih agresif mengikuti tender-tender yang dilakukan pemerintah," kata dia.
Dwi menekankan lagi, pihaknya siap untuk mengikuti tender tergantung kesiapan dari wakil gubernur DKI Jakarta. "Tanya wakil gubernur kapan akan mengadakan tender lagi untuk TransJakarta,"lanjutnya.
Meski demikian, dia mengaku untuk melancarkan aksi ini pihaknya mesti memperbaiki kinerjanya terlebih dahulu. Seperti diketahui, laba untuk tahun buku 2013 hanya Rp 3,1 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,1 miliar.
"Kalau kinerja kami bagus dan sehat enak, ibarat mau berkelahi. Jika kami sehat kan enak berkelahinya," tukas dia. (Amd/Ahm)