Terdakwa Hambalang Tegaskan Pemberian Uang Rp 2,2 Miliar ke Anas

Eks Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor menjadi saksi untuk Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang.

oleh Oscar Ferri diperbarui 30 Jun 2014, 15:58 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Eks Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor hadir menjadi saksi untuk terdakwa Anas Urbaningrum dalam kasus dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. Dalam kesaksiannya, Teuku Bagus menegaskan kembali soal adanya pemberian uang Rp 2,2 miliar ke mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

Teuku Bagus mengaku, uang sebesar Rp 2,2 miliar itu diberikan melalui 3 tahap dan 3 perantara. Pertama, sebanyak Rp 500 juta melalui Indrajaya Manopol.

"Indrajaya meminta dari saya, katanya untuk Pak Anas," kata Teuku Bagus di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (30/6/2014).

Sebanyak Rp 200 juta diberikan lewat eks Deputi Kementerian BUMN, Muchayat (sekarang almarhum). Uang tersebut diberikan untuk keperluan Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010.

"Terakhir (lewat) Munadi Herlambang. Kalau nggak salah ada 3 atau 4 kasbon. Ada yang Rp 10 juta, ada yang Rp 500 juta. Kalau nggak salah jumlahnya Rp 1,5 miliar. Itu yang mereka gunakan. Munadi untuk bayaran beberapa fasilitas terutama hotel untuk kongres di Bandung," ujar dia.

Salah seorang Jaksa KPK lalu menanyakan ke Teuku Bagus soal uang yang diberikan 1 Juni 2010 untuk kepentingan Anas di Kongres. Padahal, kongres sendiri dilaksanakan tanggal 19-22 Mei. Saat ditanya apakah uang tersebut untuk tagihan hotel yang belum terbayar, Teuku Bagus tak menampiknya.

Menurut Teuku Bagus, hal tersebut tak menutup kemungkinan uang digunakan untuk pembayaran hotel dan lain-lain. Karena duit itu tidak langsung diterima Anas semuanya. Melainkan melalui beberapa tahap.

"Ada beberapa tahap. Ada Rp 500 juta dan Rp 500 juta. Waktu itu saya menjanjikan saat menerima saya tidak bisa memenuhi semuanya Rp 1,5 miliar. Namun yang jelas kami bisa realisasikan. Meskipun pengeluaran tidak pas sebelum kongres, tapi kami bisa merealisasikan setelah kongres," kata dia.

"Karena saya katakan saya angsur tidak langsung karena duit itu banyak. Tapi yang jelas Rp 1,5 miliar itu kami serahkan ke Munadi. Menurut pengakuan beliau untuk hotel," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya