SBY Ingin Pendanaan Rumah Sakit Aceh Jadi Contoh Buat Daerah Lain

Total proyek yang diperlukan untuk membangun rumah sakit yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Aceh mencapai 118 juta Euro.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Jun 2014, 18:44 WIB
Rumah Sakit (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Aceh mengajukan proposal program pembangunan Rumah Sakit ke Pemerintah Pusat. Menariknya, dalam proposal tersebut sistem pendanaan yang diperoleh berasal dari pinjaman pihak asing.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung mengungkapkan, konsep pembangunan rumah sakit seperti yang dilakukan oleh Pemprov Aceh inilah yang dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat dijadikan sebagai contoh oleh daerah lain.

"Terkait pembangunan Rumah Sakit di Aceh. Konsep pembangunan RS ini sangat unik, ini adalah bisnis model yang dapat dilakukan pemeirntah daerah lain. Kosepnya Pemprov Aceh mendapat soft loan dari lembaga luar yang nanti dana pendamping pembiayaan akan dilakukan pemprov itu," ungkap CT di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/6/2014).

CT menilai skema tersebut akan membantu pemerintah pusat dalam penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengingat belakangan hal itu sangat dibutuhkan. "Tentu hal itu hanya akan kami himbau untuk daerah-daerah yang mempunyai income daerahnya yang cukup tinggi," tegasnya.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisyahbana menegaskan, proposal yang diajukan Pemprov Aceh di antaranya berupa dua Rumah Sakit rujukan provinsi, lima Rumah Sakit regional, dan 11 Rumah Sakit kabupaten kota.

Armida menjelaskan total proyek yang diperlukan untuk membangun rumah sakit yang diajukan mencapai 118 juta Euro, yang terdiri dari 78 juta euro pinjaman murni dan 40 juta euro dana pendamping.

"Atas harapapan Pak Presiden, kami diminta untuk cek dan mengkaji apakah pinjaman ini dapat dalam skema soft loan, karena yang ditawarkan selama ini sudah ada pembicaraan pemerintah Aceh dan swasta Jerman yang ditawarkan skemanya soft loan tapi promotional loan," paparnya.

Diharapkan skema tersebut dapat mendukung pembanginan nasional karena mendukung berbagai pencapaian target bidang kesehatan, di mana hal itu dapat meningkatkan derajat kesehatan khususnya di Provinsi Aceh. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya