PayPal, Dompet Digital yang Sukses Jadi Perusahaan Jasa Keuangan

Semua berubah pada 2000, kala PayPal berhasil memfasilitasi pembayaran untuk situs jual beli online, eBay.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 30 Jun 2014, 22:00 WIB
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, New York - Didirikan pertama kali pada 1999, PayPal awalnya berbasis layanan pengiriman dana antara dua Palm Pilot. Diluncurkan pada 1997, Palm Pilot merupakan perangkat yang termasuk dalam kategori Personal Digital Assitant (PDA).

Namun Palm Pilot bukan smartphone karena hanya berfungsi untuk menyimpan data saja yang sering digunakan para pegawai dan pengusaha. Kala itu, gagasan bisnis PayPal cukup sederhana dan elegan.

Gagasannya, dengan jutaan orang yang membawa PDA dan dompet, PayPal akan menggabungkan tujuan dua item tersebut. Para konsumen dapat membayar tagihan dan membeli barang secara digital melalui PDA.

Kala itu sistem transfer uang online hanya bisnis sampingan perusahaan. Bahkan pendapatan yang mengalir ke perusahaan dari bisnis tersebut masih terhitung kecil. Pasalnya, PayPal hanyalah alat penyimpanan uang secara digital.

Tapi semua berubah pada 2000, kala PayPal berhasil memfasilitasi pembayaran untuk situs jual beli online, eBay. Lantas bagaimana kisahnya hingga PayPal akhirnya berubah haluan dan berhasil mendulang kesuksesan dari bisnisnya?

Berikut perjalanan panjang bisnis PayPal seperti dikutip dari The Richest dansitus resmi PayPal, Senin (30/6/2014):


Sejarah berdirinya Paypal

(Foto: Reuters)

Sejarah Berdirinya Paypal

Pada Agustus 1998, semua di mulai di Stanford University saat Peter Thiel memberikan kuliah umum mengenai hubungan antara globalisasi pasar dan kebebasan berpolitik. Setelah itu, Max Levchin seseorang yang telah lama mengetahui Peter memberanikan diri untuk berkenalan dengan Peter.

Beberapa minggu kemudian, Max dan Peter lantas meluncurkan Fieldlink, perusahaan pengamanan yang mengijinkan pengguna menyimpan informasi di Palm Pilot dan menggunakannya seperti dompet digital.

Teorinya, alat tersebut lebih aman dibandingkan menyimpan uang tunai di dompet. Kedua pengusaha ini lantas mendirikan perusahaan Confinity yang tujuan utamanya adalah mengirim uang melalui PDA.

Setelah mencetak untung besar dari proses pengiriman itu, Confinity lalu mengembangkan demo online yang membuat masyarakat bisa melakukan transaksi melalui email. Pada Oktober 1999, Paypal pun lahir.


PayPal tertarik ubah haluan bisnis

(Foto: Reuters)

PayPal Tertarik Ubah Haluan Bisnis

Pertama kali berdiri, para pengguna PayPal menerima US$ 10 untuk mendaftar sebuah akun di situs tersebut. PayPal lantas mengembangkan Money Market Fund, sistem yang bisa digunakan para pengguna untuk menghasilkan dividen dari uang yang tidak terpakai di sejumlah akun PayPal.

Para pimpinan bisnis PayPal menyadari para pengguna eBay mulai memasang logo PayPal di halaman lelangnya. Nama PayPal yang telah populer dijadikan sebagai alat untuk mengenalkan akunnya di eBay.

PayPal lantas dengan cepat mengubah haluan bisnisnya. Kala itu dia membuka sistemnya agar memungkinkan para pengguna untuk melakukan pembayaran di situs belanja online eBay.

Komunitas eBay langsung memanfaatkan jasa pengiriman uang itu dan pengguna PayPal bertambah hingga 100 ribu pengguna. Tak sampai setengah tahun setelahnya, PayPal berhasil meraup satu juga pengguna.


Usaha Sampingan Jadi Bisnis Utama

(Foto: Reuters)

Usaha Sampingan Jadi Bisnis Utama

PayPal akhirnya menjadikan bisnis pengiriman uang sebagai usaha utamanya. Sebelumnya, Paypal hanya merupakan jasa penyimpanan uang semata atau berfungsi sebagai dompet digital.

Pada April 2000, setelah berhasil mencetak satu juta pengguna PayPal akhirnya membuka jasa konsumen keuangan pertamanya. Perusahaan tersebut membuka pusat operasinya di La Vista, Nebraska.

Sistem perangkat lunak Confinity yang digunakan untuk menyimpan uang secara digital lantas dihentikan. 10 ribu pengguna sitem tersebut memang kalah jauh dibandingkan pengguna PayPal yang telah menembus angka tiga juta pengguna pada Agustus 2000.

Dua tahun kemudian, PayPal akhirnya dibeli eBay seharga US$ 1,5 miliar. (Sis/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya