Santri Sulsel: Tak Pantas Fahri Ucapkan Sinting kepada Jokowi

Ucapan Fahri dinilai tidak pantas disampaikan lantaran dia merupakan anggota dewan terhormat dari partai yang berlabel dakwah.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 01 Jul 2014, 05:42 WIB
Anggota DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah

Liputan6.com, Makassar - Kicauan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah berbuntut panjang. Fahri dituntut meminta maaf atas ucapannya yang menyebut sinting terhadap capres nomor urut 2 Joko Widodo lantaran berencana menetapkan hari santri pada 1 Muharam.

Aktivis Laskar Santri Nusantara Sulsel Bakri Ridwan menilai, ucapan Fahri itu tidak pantas disampaikan lantaran dia merupakan wakil sekjen dari partai yang berlabel dakwah tersebut.

"Kami minta Fahri Hamzah mencabut ucapannya dan meminta maaf," kata Bakri di Makassar, Selasa (1/Juli/2014).

Saat berkampanye di Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juni 2014,  Jokowi menandatangani perjanjian kesepakatan untuk memperjuangkan Hari Santri Nasional. Namun langkah itu dianggap Fahri sebagai sikap orang sinting .

"Tidak pantas orang mengaku terhormat mengucapkan itu. Itu sudah kami anggap tudingan yang sangat menyudutkan," ungkapnya.

Fahri sebelumnya berkicau dalam akun twitternya terkait rencana Jokowi menetapkan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. Menurut Fahri, itu hanya janji agar dia terpilih dalam Pilpres 2014.

"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun twitternya @Fahrihamzah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya