Jurus XL Axiata Bayar Utang

PT XL Axiata Tbk membentuk komite lelang untuk proses lelang terbuka penjualan menara telekomunikasi milik mereka pada semester II 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Jul 2014, 10:47 WIB
Ilustrasi BTS XL (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menjual sebagian menara telekomunikasi miliknya melalui proses lelang terbuka pada semester kedua 2014.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/7/2014), perseroan akan menggunakan dana hasil rencana transaksi itu untuk membayar sebagian utang-utang perseroan.

Dewan komisaris dan direksi perseroan telah menyetujui pembentukan komite lelang untuk menjalankan proses lelang terbuka itu secara wajar dan transparan. Tender commitee akan membuat rekomendasi atas pemenang lelang kepada direksi dan dewan komisaris perseroan untuk memperoleh persetujuan.

Berdasar laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, total liabilitas perseroan mencapai Rp 46,26 triliun pada 31 Maret 2014. Liabilitas itu terdiri dari liabilitas jangka pendek sekitar Rp 16,60 triliun dan liabilitas jangka panjang sekitar Rp 29,65 triliun.

Perseroan memang sudah lama ingin menjual sebagian besar menara telekomunikasi yang dimilikinya. Sempat diberitakan perseroan akan menjual sekitar 8.000 menara dari total menara yang dimiliki sekitar 10 ribu menara. Salah satu penjualan menara ini juga melunasi utang untuk membiayai akuisisi Axis.

Saat ini, Perseroan memang sedang gencar untuk mencari pendanaan. Perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 7 triliun pada 2014. Sebelumnya perusahaan telekomunikasi ini akan melakukan penjualan pembelian kembali saham (buyback) atas saham yang tidak menyetujui aksi korporasi perseroan untuk mengakuisisi Axis.

Ketika itu total saham yang dibeli kembali mencapai 231,11 juta saham. Harga buyback sekitar Rp 5.280 per saham. Vice Presiden Corporate Communication PT XL Axiata Tbk, Turina Farouk menuturkan, pihaknya akan kembali menjual saham buyback itu minimal sama dengan harga tersebut.

"Untuk penggunaannya saat ini belum ditentukan. Yang pasti bila dijual untuk kebutuhan operasional," ujar Turina. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya